seputar – Medan | Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) akhirnya menempuh jalur hukum dengan melaporkan akun Tiktok @ratu_entok2 atau Irfan Satria Putra ke Mapolda Sumatera Utara (Sumut). Hal ini pun dibenarkan oleh Ketua PPNI Sumut Mahsur Al Hazkiyani, Sabtu (1/5/2021).
“Iya, sudah dilaporkan ke polisi karena postingannya telah melecehkan profesi perawat,” ungkapnya.
Mahsur menjelaskan, PPNI sebelumnya juga sudah mensomasi pemilik akun Ratu Entok tersebut untuk meminta maaf secara terbuka atas postingan tersebut.
“Tidak puas dengan mengatakan perawat seperti tong sampah, si Ratu Entok mengulang lagi video viralnya, dengan menyebutkan untuk sekolah perawat menggadaikan hewan seperti, kambing, anjing, babi, hal ini tidak mungkin dan merupakan penghinaan dan pembohongan,” jelasnya.
Namun, bukannya permintaan maaf, Mahsur mengatakan, Ratu Entok malah meminta menjadi duta perawat.
Oleh karena itu akhirnya, PPNI mengambil langkah hukum dengan melaporkan ke Polda Sumut, laporan ini tertuang dalam STTLP/B/791/IV/2021/SPKT/POLDA SUMUT, tanggal 30 April 2021.
“BBH PPNI sudah dua kali menyampaikan somasi agar si Ratu Entok meminta maaf secara terbuka di medsos-nya, tetapi malah meminta menjadi duta perawat, yang tidak masuk akal bagi para perawat,” tandasnya.
Seperti diketahui, dalam postingannya Ratu Entok menyinggung peristiwa seorang bapak yang marah dan menganiaya perawat akibat infus anaknya yang merupakan pasien, putus saat ditangani perawat di RS Siloam Sriwijaya Palembang, Kamis (15/4/2021) lalu.
“Gak taulah yah, mungkin bapak itu sayang sama anaknya, namanya dalam kondisi sakit, infus putus yah mungkin bapak itu terus khilaf, kalap. Tapi ini pukulan besar untuk semua perawat-perawat yah karena kalian,” ujarnya.
Ratu Entok mengatakan wajah perawat ketika menangani pasien BPJS, terlihat kurang mengenakan, dia mengibaratkan seperti tong sampah
“Apalagi kalau perawat orang-orang miskin dari BPJS, dari pakai surat miskin, surat KIS, hemm muka perawat kayak tong sampah. Malam hari tidur ngorok, telponan sama jantannya, kita yang merawat sendiri anak kita keluarga kita dalam ruangan,” ujarnya.(medanbisnis)