seputar-Jakarta I Target dunia memberi vaksin Covid-19 pada 10 persen populasi pada akhir September 2021 gagal terpenuhi.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan dampak dari hal ini dapat membuat pandemi jadi semakin berkepanjangan.
WHO menyebut masih ada 56 negara yang sampai saat ini belum mendapat suplai vaksin Covid-19 yang memadai. Setengah dari negara tersebut bahkan baru bisa memvaksinasi sekitar dua persen populasinya.
WHO sudah berkali-kali mengingatkan masalah kesenjangan suplai vaksin Covid-19. Dijelaskan bahwa tidak ada negara yang bisa merasa aman sendiri, karena selama masih terjadi penularan artinya masih ada kesempatan untuk virus bermutasi.
Ketika mutasi menimbulkan varian Corona yang berbahaya di negara yang minim vaksinasi, dunia bisa kembali lagi menghadapi ancaman Covid-19.
Tedros mengatakan kegagalan pencapaian target ini harus mendorong semua pihak bekerja sama lebih baik. Target berikutnya yang harus terpenuhi adalah memvaksinasi 40 persen populasi penduduk pada akhir 2021.
“Jangan ada lagi alasan, jangan ada lagi janji yang tidak dipenuhi,” ungkap Tedros di Twitter seperti dikutip pada Senin (4/10/2021).
Sebagian besar suplai vaksin Covid-19 dilaporkan dimiliki oleh negara-negara maju. Tedros mengatakan ironis ketika ada negara yang sudah mulai memberikan dosis ketiga atau booster vaksin, sementara negara lainnya bahkan belum bisa mulai program vaksinasi.
“Bagikan vaksin, bukan varian,” kata tim WHO. (detik)