seputar – Kuala Lumpur | Seorang wanita asal Indonesia pengidap skizofrenia telah ditemukan di Malaysia. WNI tersebut telah hilang selama hampir dua tahun dan ditemukan dalam keadaan hamil.
Dilansir dari The Star, Jumat (27/11/2020) wanita bernama Risa Marisya (35) itu ditemukan tanpa dokumen perjalanan di luar toko swalayan di Taman Mount Austin, Johor Baru, Malaysia, bulan lalu.
Kakak Risa, Lala Wijayanti (42) senang saat diberi tahu bahwa adiknya akan segera pulang. “Saya senang sekali, karena saya tidak pernah berpikir bahwa saya akan bertemu Risa lagi,” tuturnya.
“Ibu saya yang berusia 67 tahun juga tidak percaya. Kami butuh beberapa saat untuk meyakinkannya bahwa itu benar,” katanya, seraya menambahkan bahwa mereka sangat merindukan Risa.
Lala mengatakan, adik perempuannya yang menderita skizofrenia sejak remaja itu, terakhir kali dilihat keluarganya pada Januari 2019. Dia hilang saat pergi ke sebuah toko di Jakarta Timur.
“Kami diberitahu oleh warga bahwa dia telah dibawa pergi dan dijual kepada pedagang manusia. Kami tidak tahu seberapa benar informasi itu. Kami hampir menyerah sebelum akhirnya menerima panggilan telepon dari Johor bulan lalu,” jelasnya.
Dia mengatakan bahwa Risa tidak pernah pergi keluar negeri. Maka dari itu, dia tidak tahu bagaimana adiknya itu bisa sampai ke negeri Jiran.
“Saya tidak tahu bagaimana dia bisa sampai di Malaysia. Dia tidak pernah ke luar negeri dan tidak memiliki paspor,” katanya.
Lala mengatakan adiknya kini telah sampai di Batam setelah mendapatkan paspor dari kantor Konsulat Jenderal Indonesia di Johor Baru.
Kasus Risa terungkap ketika seorang anggota masyarakat yang peduli menelepon Pendeta Gereja Kota Kalvari Johor Benediktus Rajan untuk membantu seorang wanita cacat mental yang telah tinggal di pinggir jalan di daerah itu selama beberapa waktu.
Anggota gereja kemudian membersihkannya dan membawanya ke salah satu rumah penampungan mereka, di mana dia ditempatkan di sebuah ruangan yang terisolasi sebagai tindakan pencegahan.
Risa telah tinggal di panti tersebut selama sekitar seminggu sebelum dibawa ke kantor Konsulat Jenderal Indonesia di Johor Baru. Prayogo, petugas konsulat yang menangani kasus tersebut, berhasil melacak adik Risa dan melakukan kontak dengannya di Jakarta.
“Lala memberi tahu kami bahwa Risa telah hilang selama lebih dari satu tahun dan keluarga telah mencarinya sejak itu,” katanya, seraya menambahkan bahwa konsulat yakin dia adalah korban perdagangan seks. (the star/waspada)