seputar – Brasil | Ratusan warga Brasil menggelar aksi demo untuk memprotes Presiden Jair Bolsonaro dan menuntut pemakzulannya. Aksi demonstrasi pada hari Minggu (13/9) waktu setempat itu diserukan oleh kelompok-kelompok konservatif.
Aksi demo ini terjadi beberapa hari setelah mobilisasi besar-besaran untuk mendukung pemimpin sayap kanan itu.
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Senin (13/9/2021), protes jalanan di sejumlah kota termasuk Rio de Janeiro, Sao Paulo dan Belo Horizonte tersebut, diselenggarakan oleh organisasi sosial yang condong ke konservatif seperti Movimento Brasil Livre (Gerakan Bebas Brasil, atau MBL), yang mendesak pemakzulan presiden sayap kiri Dilma Rousseff pada tahun 2016.
MBL sekarang mengadvokasi calon ketiga untuk pemilihan presiden Brasil 2022, di bawah slogan “Bukan Bolsonaro maupun Lula,” mengacu pada musuh politik presiden saat ini, Luiz Inacio Lula da Silva.
Di Rio de Janeiro, ratusan demonstran berkumpul di pantai Copacabana. Banyak yang mengenakan pakaian putih sebagai tanda netralitas politik tetapi mengibarkan bendera Brasil — sering diidentikkan dengan hak — atau warna pelangi dari gerakan LGBT, atau mengenakan kaus “Lula 2022”.
Satu pesan bergema di antara kerumunan: “Bolsonaro pergi.”
Ratusan pengunjuk rasa berpakaian putih juga berkumpul di pusat kota Sao Paulo, mesin ekonomi negara, untuk aksi demo yang tampak tidak ada apa-apanya dibandingkan 125.000 pendukung Bolsonaro yang berkumpul di jalan-jalan yang sama pekan lalu.
“Kami tidak mendukung Lula atau Bolsonaro di sini,” kata insinyur sipil Ivete Ramalho, 64 tahun, kepada AFP.
“Tapi saya takut tentang berapa banyak orang yang muncul untuk mendukung seorang presiden (Bolsonaro) yang tidak melakukan apa pun untuk negara, yang hanya membawa konflik,” cetusnya.
Hampir setahun sebelum pemilihan presiden Brasil, jajak pendapat menunjukkan Lula, mantan pemimpin serikat yang menjabat sebagai presiden dari 2003 hingga 2010, dengan keunggulan yang cukup besar atas petahana Bolsonaro.(detik)