seputar-Jakarta | Militer Amerika Serikat (AS) melakukan serangan balas dendam ke ISIS di Afghanistan, Sabtu (28/8/2021). Serangan udara diluncurkan pasukan Presiden Joe Biden kurang dari 48 jam setelah bom bunuh diri dilakukan kelompok tersebut dan menewaskan 169 warga Afghanistan serta 13 tentara AS di bandara Kabul, Kamis (26/8/2021).
Komando Pusat AS mengatakan serangan dilakukan dengan pesawat tak berawak (drone). Serangan itu menewaskan satu orang.
“Serangan udara tak berawak dilakukan di Provinsi Nangahar Afghanistan,” kata Juru Bicara militer AS Kapten Angkatan Laut William Urban dikutip dari Reuters.
“Indikasi awal adalah bahwa kami membunuh target. Kami tahu tidak ada korban sipil.”
Sebelumnyam, Biden memang berjanji memburu para pelaku bom bunuh diri di bandara internasional Hamid Karzai. Biden yang menahan emosi mengatakan akan membalas dendam ke pelaku.
“Kepada mereka yang melakukan serangan ini serta siapa pun yang ingin membahayakan Amerika, ketahuilah ini, kami tidak akan memaafkan. Kami tidak akan melupakan. Kami akan memburu Anda dan membuat Anda membayar,” ancam Biden dikutip dari AF.
Dalam pidato serius dari Gedung Putih, Biden mengatakan prajurit yang tewas adalah pahlawan. Ia juga mengatakan misi mereka untuk mengevakuasi ribuan warga sipil dari Afghanistan tidak akan terhalang dengan munculnya insiden ini.
“Kami tidak akan dihalangi oleh teroris. Kami tidak akan membiarkan mereka menghentikan misi kami. Kami akan melanjutkan evakuasi,” kata Biden.
Afghanistan saat ini dikuasi Taliban. Pasukan AS tengah melakukan evakuasi dan akan meninggalkan 31 Agustus ini. (cnbcindonesia)