seputar-Medan | Polisi menangkap RAB alias Buyung Tato (47), pria pelaku penikam Gading Wijaya Manurung (52), sopir angkot Koperasi 40 di Medan hingga korban meninggal dunia.
“Tersangka ditangkap di tempat persembunyiannya,” kata Kapolsek Percut Sei Tuan AKP Janpiter Napitupulu, dalam konferensi pers di Polsek Percut Sei Tuan, Kota Medan, Sumatera Utara, Senin (22/3/2021).
Peristiwa penikaman terjadi pada Minggu (21/3) dinihari usai keduanya terlibat cekcok di sebuah warung tuak di kawasan Perumnas Mandala, Deli Serdang.
Tersangka menusuk korban hingga sembilan liang di bagian perut menggunakan pisau yang diambilnya dari rumah.
“Adapun motif pelaku melakukan pembunuhan adalah karena sakit hati. Adanya unsur dendam ataupun adanya pelecehan terhadap pelaku,” jelas Janpiter.
Akibat perbuatannya, Buyung Tato dijerat Pasal 340 sub 338 KUHP.
Sebelumnya diberitakan seorang sopir angkot Koperasi 40 di Medan tewas ditikam temannya yang juga sesama sopir angkot. Peristiwa itu terjadi di tempat permainan biliar di Jalan Garuda Raya, Perumnas Mandala, Deli Serdang, Sumatera Urara, Minggu (21/3/2021) dini hari.
Korban bernama Gading Wijaya Manurung (52) meregang nyawa meski sejumlah rekannya sempat membawanya ke Rumah Sakit Muhammadiyah di Jalan Mandala By Pass, Medan.
Nyawa pria warga Jalan Pertiwi Baru, Kelurahan Bantan Timur, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan itu tidak terselamatkan akibat mengalami sejumlah luka tikaman.
Sementara pelaku penikaman berinisial RAB alias BB alias BT (45) warga Jalan Perkutut 4, Perumnas Mandala, merupakan sopir angkot Koperasi 63.
Informasi dihimpun menyebutkan, sebelum peristiwa penikaman, korban dan pelaku sempat terlibat pertengkaran usai minum tuak di Warung Tuak Manullang, Jalan Enggang, Perumnas Mandala.
“Kalau infonya, mereka sebelumnya sudah ribut di warung tuak milik si Manulang di Jalan Enggang Raya, Perumnas Mandala. Pas mereka berantam di tempat biliar itulah si RAB menikam korban,” kata Roni, seorang saksi mata.
Menurut Roni, usai menikam korban dengan pisau berukuran kira-kira 30 cm, si pelaku menggesekkan pisaunya ke aspal untuk menghilangkan noda darah yang menempel di pisau tersebut.
Sementara itu menurut informasi anak korban bernama Lala, ayahnya pada Sabtu (20/3/2021) pukul 09.00 WIB pergi menarik angkot. Namun tiba-tiba pada Minggu dinihari ia mendapat telepon dari kakak kandungnya yang mengabarkan bapaknya dirawat di RS Muhammadiyah, Tegal Sari Mandala.
“Dapat telepon dari kakak, aku langsung menuju ke Rumah Sakit Muhammadiyah namun pas sampek sana, bapak sudah meninggal dunia,“ ucap Lala. Ia mengaku tak mengetahui penyebab dan motif pelaku menikam ayahnya.
“Ada yang ngantar sepeda motor bapak ke rumah sakit, katanya bapak ditikam di Jalan Rajawali, pangkalan Angkot (Koperasi) 40. Dari pria itu lah aku tau nama orang yang nikam bapak, juga sesama sopir angkot, warga Jalan Perkutut 4, Perumnas Mandala, ” jelasnya. (gus)