seputar-Dairi | Polisi menangkap pelaku teror pengiriman dua peti mati kepada warga di Desa Paropo, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
Pelaku ternyata adalah WS (35) yang namanya ikut tertulis di salah satu salib yang dikirim bersamaan dengan peti mati tersebut.
“Setelah melalui pemeriksaan dan penyelidikan secara intens, serta memeriksa 14 orang saksi, pelaku WS bisa diamankan,” terang Kapolres Dairi AKBP Wahyudi Rahman kepada wartawan di Mapolres Dairi, Senin (6/12/2021).
Adapun motif WS melakukan pengiriman peti mati itu, menurut Kapolres karena WS mengaku kecewa atas pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) di Desa Paropo.
“Tidak ada yang menyuruh. Seluruh biaya pemesanan dua peti mati ditanggung sendiri oleh WS,” terang Wahyudi didampingi Kasat Reskrim AKP Rismanto J Purba, KBO Res Iptu Sumitro Manurung, Kasi Humas Iptu Doni Saleh, Kanit Tipikor Ipda Tobok Panggabean, dan tokoh agama Pendeta Esron Marpaung.
Kini WS telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolres Dairi. Sementara terhadap pengusaha peti mati di Tanah Karo yang membuat dan mengantarkan peti mati tersebut ke alamat warga di Desa Paropo hanya dijadikan saksi.
“Atas perbuatannya, WS dikenakan Pasal 14 ayat (1) UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.
Dalam kesempatan itu Kapolres menyampaikan terima kasih kepada seluruh anggota tim baik dari Polres Dairi maupun Polda Sumut yang telah bergerak cepat mengusut kasus teror pengiriman peti mati tersebut sehingga bisa menangkap pelakunya.
Sebelumnya, video menunjukkan seorang warga di Desa Paropo, Silahisabungan, Dairi histeris gara-gara dikirimi peti mati viral di media sosial.
Melansir detikcom, Rabu (1/12/2021), dalam video yang dilihat, tampak dua peti mati berwarna putih berada di atas mobil pikap. Kemudian, terlihat sejumlah laki-laki dan perempuan dalam video itu.
Seorang wanita memakai baju oranye tampak histeris. Dia terlihat berteriak-teriak. Kemudian, sejumlah orang yang berada di dekatnya tampak menenangkan wanita itu.
Sementara itu, pada salib, tertulis dua nama, yakni Faisal/Jesi Sinungkir dan Waldiman Sijabat.
“Video viral di media sosial pengiriman dua peti jenazah ke warga yang masih hidup di Paropo, Sumatera Utara, Senin 29/11/2021,” demikian narasi dalam video viral itu.
Dari informasi yang dihimpun, pengiriman peti mati itu diduga terkait dengan pemilihan kepala desa. Tiga nama yang tertera pada salib tersebut disebut merupakan tim pemenangan salah satu calon kepala desa yang kalah.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan peristiwa itu terjadi pada Senin (29/11). Korbannya adalah Waldiman Sijabat.
“Korban atas nama Waldiman Sijabat, sudah melaporkan, membuat laporan ke Polres Dairi. Saat ini sudah ditangani,” sebut Hadi kepada wartawan, Rabu (1/12). (mistar/detik/gus)