seputar – Siantar | Isak tangis keluarga almarhum Mara Salem (Marsal) Harahap pecah saat jenazah tiba di rumah duka Jalan Rakutta Sembiring Lorong 20 Kota Pematangsiantar. Tak kuasa menahan tangis, akhirnya istri tak sadarkan diri, begitu juga dengan si bungsu anak dari Marshal Harahap ini teriak histeris saat tahu ayah yang sangat ia cintai keluar dari mobil ambulance.
Para pelayat dan rekan pers pun tak kuasa menahan tangis. Beberapa pelayat pun tak bisa menyembunyikan kesedihan itu, masih tak menyangka atas kepergian dari dari seorang jurnalis yang dikenal baik meninggal dengan cara yang tragis dan mengenaskan.
“Jenazah tiba sekitar pukul 15.00 sore, jenazah dari Medan ke Siantar menggunakan ambulance Rumah Sakit Bhayangkara” jawab Miskat Harahap salah satu pelayat di rumah duka.
Keberangkatan Marsal pun diwarnai Isak tangis mencekam. Teriak histeris keluarga meraung saat jenazah mau diberangkatkan ke pemakaman menggunakan keranda.
Beberapa teman jurnalis juga turut andil dalam proses pengantaran almarhum Marsal ke rumah peristirahatannya yang terakhir.
Kutuk Kekerasan
Kekerasan demi kekerasan yang terus terjadi di Sumatera Utara semakin mengkhawatirkan. Teranyar, tindak barbar menimpa jurnalis di Simalungun yang berujung penembakan dan merenggut nyawa Marsal Harahap. Seluruhnya kejadian itu diduga akibat pemberitaan dan menyorot aktivitas yang berbau ilegal. Tindakan seperti ini tidak diperkenankan dan jurnalis pasti bergerak.
“Kami begitu terkejut mengetahui meninggalnya rekan kami ini, terlebih ia dihabisi dengan butir peluru yang ditembakkan ke kakinya. Jelas ini sebuah tindakan kriminalisasi yang sangat barbar kepada insan pers. Tiada kata maaf, selain hukuman yang setimpal bagi pelaku, “sebut Ketua IJTI Siantar-Simalungun Daud Sitohang.
Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Kordinator Daerah Siantar – Simalungun, mengutuk keras segala bentuk dan upaya intimidasi, kekerasan dan kriminalisasi terhadap insan pers.
“Kami minta dan serahkan penuh kepada pihak kepolisian Polres Simalungun dan Polda Sumatera Utara untuk dapat mengungkap, kasus pembunuhan dan penembakan terhadap rekan kami almarhum Marsal Harahap dan menyeret otak dan pelaku pembunuhan ini dan di hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku di negara ini,” sebutnya geram.
Ia berharap kepolisian bisa bertindak cepat untuk mengungkap kasus ini. Bisa mengecek segala bukti, CCTV apakah ada di radius lokasi, jenis senjata dan peluru yang digunakan.
“Ungkap motifnya, jangan sampai ditutup-tutupi. “Kami berharap, tindakan ini tidak terulang kembali, baik kepada insan pers, maupun kepada masyarakat umum lainnya,” pungkasnya.(hetanews)