seputar-Belawan | Sudah tiga hari Tiara Handayani tak sadarkan diri di Ruang ICU Rumah Sakit Mitra Medika Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Selasa (1/12/2020).
Kondisi gadis 17 tahun warga Jalan KL Yos Sudarso, Gang Benteng Baru, Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan itu masih kritis.
Tiara adalah korban perampokan di dalam angkutan kota (angkot) di Simpang Sicanang, Belawan. Ia mengalami luka parah akibat ditendang kawanan perampok hingga tercampak ke luar dari angkot.
Kedua orangtua Tiara mengaku tidak sanggup untuk membayar biaya perobatan putrinya di rumah sakit tersebut yang sudah mencapai jutaan rupiah.
Beruntung para tetangga mereka yang prihatin dan ikut sedih mengetahui kabar tentang Tiara, secara sukarela patungan mengumpulkan uang untuk membantu biaya perobatan gadis malang itu di rumah sakit.
“Para tetangga spontan patungan memberikan sumbangan kepada keluarga korban,” ujar Raudah (32), salah seorang tetangga korban.
Muhammad Saleh (50) dan istrinya Evi (46) tak kuasa menahan haru tatkala para tetangganya datang menyerahkan sumbangan dana untuk membantu biaya pengobatan putrinya yang masih tak sadarkan diri di ruang ICU.
“Biaya berobatnya sudah mencapai Rp8 juta. Sementara kami tak punya uang untuk membayar biaya perobatan di rumah sakit,” aku Saleh yang sehari-harinya hanya bekerja sebagai nelayan tradisional.
Disebutkan Saleh, putrinya diduga mengalami gangguan pada syaraf dan harus dirujuk ke rumah sakit lain karena di Rumah Sakit Mitra Medika tidak ada dokter spesialis syaraf.
Hanya saja kata dia pihak rumah sakit tidak mau memberi surat rujukan karena biaya perobatan Tiara selama di RS Mitra Medika belum dibayar.
“Sampai sekarang Tiara masih tak sadarkan diri di Ruang ICU. Kami belum bisa mengeluarkan Tiara dari RS Mitra Medika karena belum membayar biaya perobatannya sehingga kami tak bisa membawanya ke rumah sakit lain yang memiliki dokter spesialis syaraf,” tutur Saleh.
Terkait aksi kekerasan dalam angkot yang dialami oleh putri kandungnya itu, Saleh berharap agar pihak Kepolisian segera menangkap para perampok tersebut.
Diberitakan sebelumnya, dua penumpang angkot Morina trayek 81 Medan-Belawan, Tiara Handayani dan temannya Junaidi, terpaksa dilarikan ke rumah sakit akibat ditendang kawanan perampok hingga tercampak keluar dari angkot pada Minggu (29/11/2020).
Tiara masih belum sadarkan diri di Ruang ICU Rumah Sakit Mitra Medika, sedangkan korban pria sudah keluar dari rumah sakit karena hanya menderita luka ringan.
Aksi kekerasan yang dilakukan oleh empat orang kawanan perampok yang diduga kerap beraksi di dalam angkot rute Medan-Belawan itu viral di media sosial.
Informasi yang diperoleh, kedua korban menumpang angkot Morina 81 berangkat dari Gang 14, Belawan hendak pulang ke rumahnya di Pekan Labuhan.
Saat angkot melintas di Simpang Sicanang, empat lelaki naik dan memaksa kedua korban menyerahkan
uang dan benda berharga. Namun korban tidak memberikan karena tidak memiliki barang-barang berharga yang diminta para pelaku.
Begitu mengetahui korbannya tidak memiliki uang dan benda berharga yang diminta, para pelaku menendang korban hingga korban tercampak keluar dari angkot hingga jatuh dan tersungkur ke aspal jalan.
Tiara yang menderita luka parah dan tidak sadarkan diri, langsung dilarikan warga ke Ruang ICU Rumah Sakit Mitra Medika Tanjung Mulia.
Sementara Junaidi yang juga ditendang keluar dari angkot oleh keempat pelaku, hanya mengalami luka ringan. Kedua tangannya keseleo karena membentur aspal.
Peristiwa tersebut sudah dilaporkan keluarga korban ke Polsek Belawan, Minggu (29/11/2020) sekira pukul 22.00 sekaligus untuk mendapatkan visum et repertum dari rumah sakit.
Aksi kekerasan kawanan perampok dalam angkot Morina 81 itu viral di media sosial setelah di-posting oleh sejumlah netizen di laman Facebook khusus grup-grup Anak Belawan. (DP)