seputar-Medan | Indonesia Maritime Pilots Association (Inampa) akan mewujudkan Pelabuhan Sibolga menjadi pelabuhan keberangkatan umrah menggunakan kapal laut.
Hal itu disampaikan President Inampa Pasoroan Herman Harianja di Medan dalam pertemuan dengan sejumlah wartawan, Jumat (4/11/2022).
Rencana Inampa mewujudkan Visi Maritim Berbasis Religi Umrah dengan Kapal Laut dari Pelabuhan Kota Sibolga sekaligus membangun Kota Sibolga jadi kota bisnis dan maritim.
Rencana ini dibahas dalam seminar nasional kemaritiman oleh Pemerintah Kota Sibolga, Sumatera Utara dan telah didukung semua pihak yang terkait.
Menurut Pasoroan, banyak manfaat yang akan didapat oleh jemaah umrah atau haji jika berangkat menggunakan kapal laut. Selain hemat biaya, karena ongkos menggunakan kapal udara lebih mahal, jemaah yang menggunakan kapal laut akan lebih efektif untuk mengkhususkan diri beribadah, meninggalkan segala kesibukan dunia selama perjalanan ibadah menggunakan kapal laut.
“Karena dapat diisi dengan kegiatan ibadah, belajar agama dan manasik umrah yang meliputi rukun, sunnah umrah dan dari mana jamaah memulai niatnya sebagai bekal ilmu jamaah ke tanah suci,” kata Pasoroan.
Dikatakannya dengan menggunakan kapal laut para jemaah bisa selalu melakukan manasik dan salat lima waktu berjemaah, Salat Dhuha sebanyak delapan rakaat, tahajud di akhir malam dan salat sunnah, serta diajarkan cara berzikir sebagai penenang jiwa.
“Banyak ilmu dan ibadah yang dapat diterapkan selama di atas kapal laut selama dalam perjalanan pergi dan pulang,” kata Pasoroan.
Di atas kapal laut jemaah bisa mengikuti tausiyah dari pembawa umrah dan para ustaz bisa memberikan pendampingan tentang fardhu ain, fardhu kifayah, tauhid, akhlak, faraidh, tasawuf serta ekonomi Islam.
Dan tidak kalah pentingnya termasuk masalah ukhuwah atau persaudaraan Islam.
Menurutnya, kapal laut akan menjadi alternatif transportasi pelaksanaan umrah. Jika dilihat dari sisi kapasitas, menggunakan kapal laut jauh lebih banyak mengangkut jemaah umrah, yakni hingga 3.000 orang untuk satu kali perjalanan atau setara dengan 5 hingga 6 kloter penerbangan pesawat.
Diperkirakan umrah diberangkatkan dari Pelabuhan Sibolga menuju Jeddah hanya memakan waktu delapan hari perjalanan,” katanya.
Inampa melakukan 15 langkah untuk mewujudkan Pelabuhan Sibolga menjadi keberangkatan umrah dan saat ini sudah 7 langkah yang selesai maka tinggal delapan langkah, direncanakan tahun 2023 dapat launching.
Saat ini Inampa sudah menegoisasi kapal laut untuk dapat digunakan mengangkut umrah ke Jeddah. Jika kapal laut sudah final maka mimpi yang selama ini belum terwujud akan segera terealisasi.
“Perwujudan Pelabuhan Sibolga menjadi pelabuhan keberangkatan umrah merupakan suatu ‘napaktilas’ keberangkatan haji mulai tahun 1515 sejak diresmikannya Kota Sibolga,” tambah Pasoroan.
Jika program ini terwujud maka Kota Sibolga akan dapat menjalin kerja sama baik dengan intansi vertikal, perbankan maupun pihak lain sehingga perekonomian di Kota Sibolga akan tumbuh pesat.
“Gagasan Wali Kota Sibolga Jamaluddin Pohan ini sangat menarik, dan bila terlaksana dengan lancar maka dapat menjadi model tambahan untuk penyelenggaraan haji. Ada visi kemaritiman yang kuat dalam agenda ini,” kata Pasoroan. (DP)
Foto: President Inampa Pasoroan Herman Harianja. seputarsumut/DP