seputar-Binjai | Hujan deras yang mengguyur sejak beberapa hari terahir, menyebabkan tiga sungai besar di Kota Binjai, Sumateta Utara, meluap, yakni Sungai Bingai, Sungai Mencirim, dan Sungai Bangkatan.
Kondisi itu menyebabkan ribuan rumah penduduk, fasilitas umum, kawasan pertokoan, dan areal pertanian di sepanjang kawasan bantaran sungai terendam banjir, dengan ketinggian maskimal permukaan air lebih dari 2 meter dari bibir sungai.
Banjir luapan air sungai setidaknya melanda 17 kelurahan di lima kecamatan se-Kota Binjai.
Wilayah terdampak banjir di Kecamatan Binjai Selatan meliputi Kelurahan Pujidadi, Kelurahan Rambung Dalam, Kelurahan Rambung Barat, dan Kelurahan Rambung Timur, dan Kelurahan Tanahmerah.
Lalu, Kelurahan Mencirim, dan Kelurahan Timbang Langkat, Kecamatan Binjai Timur, serta Kelurahan Setia, Kelurahan Berngam, dan Kelurahan Pekan Binjai di Kecamatan Binjai Kota.
Kemudian, Kelurahan Bandar Senembah, Kelurahan Limau Mungkur, Kelurahan Limau Sundai, dan Kelurahan Payaroba di Kecamatan Binjai Barat, serta Kelurahan Pahlawan, Kelurahan Kebun Lada, dan Kelurahan Cengkeh Turi di Kecamatan Binjai Utara.
Akibat musibah ini, diperkirakan puluhan ribu orang menjadi korban terdampak banjir luapan air sungai.
Personel Brimob Polda Sumut membantu mengevakuasi seorang bocah dari permukiman penduduk yang terendam banjir di Binjai.Sebagai upaya penanggulangan bencana sementara, warga dari masing-masing lingkungan melakukan proses evakuasi mandiri, sembari mendirikan posko bantuan dan dapur umum.
“Air sungai naik sekitar jam 2 dini hari tadi dan sampai pagi ini belum ada tanda-tanda akan surut,” ucap Suheri (51), salah satu warga terdampak banjir di Kelurahan Mencirim, Kecamatan Binjai Timur, Jumat (4/12/2020) pagi.
Hingga saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Binjai pun masih melakukan pendataan jumlah korban terdampak banjir dan nilai kerugian akibat bencana alam ini, serta membantu proses evakuasi warga dan penyalutan bantuan. (anora)