seputar – Medan | Tiga orang jamaah haji Embarkasi Medan meninggal dunia di Tanah Suci. Teranyar, Erlina Ginting Binti Rumpia Ginting (57) asal Medan.
Koordinator Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan, Muhammad Yunus, Senin (11/7/2022) menyebutkan Erlina Ginting merupakan jamaah yang tergabung dalam kelompok terbang 06.
“Innalillahi wainna ilaihi rajiun telah berpulang ke rahmatullah ibu Erlina Ginting Binti Rumpia Ginting asal Medan. Nomor paspor C6441898,” ujarnya.
Berdasarkan keterangan tim medis, almarhumah sebutnya meninggal dunia Senin (11/7) sekira pukul 02.00 waktu Arab Saudi di Mina dengan diagnosa sindrom koroner akut, penyakit arteri koroner dan juga hipertensi.
Sementara dua jamaah haji lainnya, Indra Sakti Lubis (60) asal Kota Medan yang tergabung dalam kloter 4.
Muhammad Yunus menyebutkan, almarhum meninggal dunia akibat terjatuh saat melontar jumrotul ula.
“Almarhum Indra Sakti ini, berangkat melontar bakda Ashar. Ketika sampai di jumrotul ula, almarhum jatuh dan di bawa ke klinik oleh polisi Arab Saudi, tidak berapa lama almarhum menghembuskan napas terakhir,” ujarnya.
Satu jamaah lainnya yang meninggal dunia, Anisa Purba asal Serdang Bedagai (Sergai). Almarhum yang tergabung dalam kloter 02 ini, meninggal dunia setelah tiga hari dirawat di ICU Rumah Sakit Arab Saudi karena kelelahan dan terkena serangan stroke
36 Jemaah Haji Meninggal
Total sudah 36 jemaah yang meninggal dunia. “Tahun ini angka kematian pada 40 hari operasional, 36 jamaah,” kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agam Hilman Latief, Senin (11/7/2022).
Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), pada hari ke-40 operasional haji 2015, ada 397 jemaah meninggal. Sementara itu, 180 jemaah meninggal pada 2016.
Kemudian 327 jemaah meninggal pada 2017, pada 2018 ada 177 jemaah meninggal, dan 2019 ada 169 jemaah.
“Jika disandingkan dengan angka kematian pada hari yang sama untuk lima tahun terakhir, saat ini adalah yang paling sedikit. Angka penurunannya sangat signifikan,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bersyukur angka anggota jamaah yang sakit dan kematian haji Indonesia tahun ini menurun drastis dibandingkan dengan sebelumnya.
Menurut Yaqut, pembatasan usia jamaah sampai dengan 65 tahun kemungkinan juga sebagai salah satu faktor menurunkan angka kematian.
Selain itu, edukasi kesehatan yang dilakukan terus-menerus serta respons cepat dari tenaga kesehatan untuk menangani kasus-kasus yang terjadi pada jamaah juga berdampak signifikan pada jumlah kematian yang turun.(gosumut/antara)