seputar – Asahan | Sebanyak 645 kepala keluarga (KK) dan ratusan rumah warga di Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara (Sumut) masih tergenang banjir. Dampak banjir sebagian besar diakibatkan luapan air sungai yang masuk ke pemukiman penduduk.
Ketinggan air dilaporkan juga bervariasi antara 30-50 centimeter hingga Kamis (17/11/2022) sore.
Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya yang diterima wartawan menyebutkan banjir di Kabupaten Batu Bara terdampak di empat kecamatan dan lima desa.
“Kejadian ini terjadi setelah hujan deras mengguyur meningkatkan jumlah debit air dari hulu Kabupaten Simalungun disertai meluapnya sungai Dalu-dalu dan Sungai Bahbolon. Banjir ini berdampak pada 645 KK yang tersebar di lima desa,” kata Abdul Muhari, Kamis (17/11/2022).
Banjir juga mengakibatkan 1 titik tanggul jebol hingga memaksa sebagian warga mengungsi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batu Bara saat ini telah melakukan respon cepat dengan mendirikan tenda pengungsian di dua titik. Tenda pertama didirikan di Desa Gambus Laut sebanyak tiga unit, kemudian tenda kedua didirikan di Desa Simpang Gambus sebanyak satu unit.
“Selain itu, dua perahu fiber dan satu perahu karet juga dikerahkan untuk mengevakuasi warga yang terjebak banjir. Upaya pemenuhan kebutuhan dasar berupa logistik juga telah dibagikan kepada para warga terdampak banjir,” jelasnya lagi.
Tim gabungan juga melakukan penanganan darurat terhadap tanggul yang jebol di Desa Sukara raja dan Desa Kampung Kelapa. Tanggul jebol sementara ditangani dengan menutup titik yang rusak menggunakan karung goni berisi tanah dan pasir.
Banjir di Kabupaten Batu Bara terparah terjadi di Desa Gambus Laut, dialami sebanyak 333 kepala keluarga (KK), Desa Simpang Gambus 250 KK, Desa Tanjung Gading 51 KK, desa Suka Raja 6 KK, dan desa Pematang Panjang 5 KK.
Banjir di Asahan
Sementara itu di Kabupaten Asahan banjir sepekan terakhir juga terdampak di 15 kecamatan dan 48 desa dan memberikan dampak terhadap 3 ribu kepala keluarga. Pemkab Asahan resmi menambah tim penanggulangan bencana alam untuk membantu mengevakuasi korban dan membuat langkah antisipasi.
“Bencana adalah urusan bersama yang penanggulangannya bukan hanya menjadi tugas pemerintah semata, akan tetapi diperlukan sinergitas dalam upaya mitigasi bencana yang dalam hal ini adalah kolaborasi antara pemerintah, pihak swasta, masyarakat, akademisi dan media. Penguatan tim penanggulangan bencana alam ini akan membantu masyarakat yang menjadi korban banjir,” kata Bupati Asahan, H Surya di sela upacara apel siaga penanggulangan bencana di Polres Asahan hari ini, Kamis (17/11).
Untuk diketahui, secara geografis Kabupaten Asahan dan Batu Bara merupakan wilayah hilir dari kabupaten lain seperti Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Toba. Kondisi tersebut menjadikan dua daerah itu kerap rawan mendapat banjir kiriman dari daerah yang berada di hulu, terlebih bila curah hujan tinggi. (detik)