seputar – Taput | Sejumlah sopir angkot di Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara, menggelar aksi mogok sebagai bentuk protes naiknya harga BBM. Akibat aksi mogok tersebut, para pelajar kesulitan mencari kendaraan untuk menuju sekolah.
Kasi Humas Polres Taput Aiptu Walpon Baringbing mengatakan, gelombang aksi mogok diawali sopir angkutan trayek 02 jurusan Tarutung-Sipoholon dan diikuti sopir angkutan trayek 04 Tarutung-Hutabarat.
“Para sopir mendesak pemerintah untuk segera membuat surat keputusan penyesuaian tarif ongkos angkutan kota dan angkutan desa di wilayah Taput sebagai dampak kenaikan BBM,” katanya melansir Antara, Rabu (7/9/2022).
Menyikapi aksi mogok ini, pihaknya diperintahkan untuk mengedepankan sisi persuasif, komunikasi aktif, hingga kesiapan personel dalam menampung keluhan yang disampaikan masyarakat.
“Saat terjadinya aksi mogok, personel Polres Taput langsung bertemu dengan para pengemudi dan menampung keluhan para sopir,” ujarnya.
Sejumlah kenderaan dinas milik Polres Taput juga dikerahkan untuk mengangkut para pelajar ke sekolah masing-masing. Hal ini dilakukan agar aktivitas warga tidak terhalang, khususnya bagi para pelajar.
Di Toba Naik Rp 1.000
Di tempat terpisah, tarif Angkutan Desa (Angdes) sudah mulai dinaikkan di Kabupaten Toba.
“Sejak kemarin, pemilik angkutan desa dan sopir telah memberlakukan kenaikan tarif Angdes sebesar Rp1.000 per estafet,” ujar P Napitupulu, salah seorang sopir Angdes jurusan Balige-Porsea, Selasa (6/9/2022).
Pemberlakuan kenaikan tarif ini merupakan spontanitas oleh pemilik Angdes dan sopir.
Gelsya, salah seorang siswa salah satu SMA di Soposurung mengakui sejak kemarin telah membayar ongkos sebesar Rp3.000 untuk rute Soposurung-Lumban Bulbul, yang sebelumnya hanya Rp2.000. Gelsya yang tinggal di Desa Lumban Bulbul itu tidak terlalu mempermasalahkan kenaikan ongkos karena kenaikannya tidak terlalu tinggi.
Menanggapi kenaikan tarif yang telah diberlakukan pemilik kendaraan Angdes dan sopir, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Toba melalui Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan , Gibson Sinaga mengatakan, saat ini, pihaknya masih tengah melakukan koordinasi dengan pimpinan.
“Nanti akan kami sampaikan terkait regulasi penetapan tarik angkutan desa di Kabupaten Toba,” ujarnya.(antara/mistar)