seputar-Medan | Dalam 10 tahun terakhir di sebelah bukit Sipiso-piso di bagian Rest Area Sipiso-piso Nauli tidak pernah mengalami kebakaran hutan, sementara sebagiannya sudah terbakar.
Hal ini dikatakan Amongta Malau sebagai pihak dari PT Sipiso-piso Soadamara (SPS) dan juga sebagai penggiat wisata di kawasan Simalungun.
“Kenapa di bagian bukit kami tidak terbakar? Karena kita dapat mengelola kawasan ini dengan baik, dengan menanam pohon eucalyptus,” katanya, Senin (27/9/2021).
Dijelaskannya, pihaknya selain membangun objek wisata juga ikut menghijaukan perbukitan dalam menanam pohon eucalyptus dan bahkan sudah sekali dipanen masyarakat.
Dipercaya pohon ini selain dapat mencegah kebakaran hutan juga dapat menambah penghijauan di sekitar kawasan tersebut.
“Kita punya 4 kawasan yang akan kita bangun, dari restoran, camping ground, lapangan golf, taman bunga, dan ini sudah kita bangun perlahan-lahan, dan semoga pembangunan ini cepat selesai,” terangnya.
Amongta juga berharap dengan dibangunnya tempat wisata baru ini akan menambah kawasan wisata di daerah Simalungun. Pembangunan ini bukan hanya semata-mata untuk bisnis saja tetapi untuk melestarikan budaya dan keasrian kawasan tersebut, dan tentunya mengutamakan kesejahteraan masyarakat.
“Lahan kita kurang lebih ada 150 hektare, di kawasan Dusun Hoppoan, Desa Sinar Naga Mariah, Kecamatan Pamatang Silima Huta, Kabupaten Simalungun, di mana kawasan ini berbatasan dengan Tanah Karo, terutama di kaki bukit Sipiso-piso,” ujarnya.
Ia pun saat ini memfokuskan diri mengembangkan wisata di kawasan Simalungun. Sedangkan PT SPS sudah berkiprah sejak tahun 90-an mengembangkan wisata Danau Toba, didirikan oleh Mayjend (Purn) Haposan Silalahi sebagai Direktur Utama, saat ini kuasa direkturnya dioperasikan oleh Tapian Nauli Malau. (YN)