seputar-Langkat | Sejumlah umat Buddha etnis Karo menggelar perayaan Hari raya Trisuci Waisak 2566 di Vihara Buddha Sikhi, Durian Mulo, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Minggu (22/05/2022). Waisak merupakan Hari Suci Teragung untuk memperingati 3 peristiwa penting Sang Buddha Gautama, yaitu perayaan hari Kelahiran Sidharta Gautama, Buddha mencapai Penerangan Sempurna dan wafatnya Sang Buddha.
Hadir pada perayaan tersebut, Pembimas Buddha Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara, Romo Budi Sulistiyo,S.Ag.M,Pd.B,MH, Ketua Walubi Sumut, Brillian Moktar,SE,MM,MH, Perwakilan Permabudhi Sumut Romo Riady, ST, Ketua MBI Sumut Up.Ir.Eddy Sujono Setiawan ,SE,MM dan jajarannya, Ketua Lembaga Sosial Kemasyarakatan Mapanbumi Sumut, Romo Irwanto,S,Pd,B, pengurus Bidang bakti Sosial Mapanbumi Sumut Shelvia, beserta Pengurus Paramita Foundation Sumut.
Dalam sambutannya, Romo Budi Sulistiyo mengatakan bahwa ajaran agama Buddha sangatlah luhur yaitu mengedepankan rasa cinta kasih kepada semua makhluk hidup. Untuk itu, ia mengajak umat Buddha selalu berbagi kepada sesama makhluk hidup baik itu secara materi, perbuatan, waktu maupun pemikiran.
” Umat Buddha berasal dari berbagai etnis, yaitu etnis Tionghoa,Jawa, Tamil dan etnis Karo. Umat Buddhis etnis Karo ini berasal dari 5 Vihara dan 1 Cetya di Kabupaten Langkat. Ini adalah umat Buddhis yang unik karena hanya ada di Sumatera Utara,” kata Romo Budi Sulistiyo.
Untuk itu Pembimas Buddha memberi perhatian lebih kepada umat Buddhis etnis Karo tersebut dengan menyalurkan seperangkat bantuan alat musik dengan tujuan bisa membina keterampilan umat Buddhis etnis Karo agar bisa sering berkumpul dalam upacara ritual yang digelar.
Pada penghujung acara, Ketua Lembaga Sosial kemasyarakatan Mapanbumi Sumut, Pdt. Irwanto,S.Pd.B didampingi Romo Budi Sulistiyo serta pengurus pengurus Mapanbumi Sumut lainnya dan Paramita Foundation Sumut menyalurkan bingkisan Waisak sebanyak 180 paket berupa beras, mie lidi, sirup, mie instan, makanan ringan, biskuit, manisan, kacang hijau, sabun mandi dan baju layak pakai.
Dalam penyerahan bingkisan Waisak ini, Romo Budi Sulistiyo menyampaikan terima kasih kepada Mapanbumi Sumut yang telah berkonstribusi sebagai donatur bingkisan Waisak ini. ” Kiranya umat Buddha Karo yang menerima bingkisan Waisak bisa merasakan kebahagiaan,” ucapnya.
Sementara itu, Pdt. Irwanto merasa bangga dan terharu atas antusias masyarakat yang menerima bingkisan tersebut. Beliau juga mengucapkan terima kasih atas partisipasi para donatur dan pengusaha yang telah berkenan menyisihkan sebagian dari keuntungannya untuk berbagi kasih dengan umat Buddha.(Siong/REL)