seputar-Sergai | Puluhan pedagang di Pasar Lelo, Desa Firdaus, Sei Rampah, Serdang Bedagai, Sumatera Utara nyaris bentrok dengan petugas Satpol PP, Minggu (17/10/2021). Para pedagang melakukan perlawanan saat petugas Satpol PP melarang mereka masuk ke dalam pasar untuk berjualan.
Mengutip dari JabarNews.com, ketegangan ini dipicu personel Satpol PP Serdang Bedagai yang melarang pedagang masuk ke Pasar Lelo.
Peristiwa berawal dari kedatangan puluhan personel Satpol PP yang melakukan blokade untuk menghentikan kendaraan milik pedagang yang hendak masuk ke Pasar Lelo.
Aksi dorong pun terjadi antara personel Satpol PP Serdang Bedagai dan pedagang agar mobil mereka dapat masuk ke lokasi pasar lelo.
Lantaran petugas Satpol PP kalah jumlah, akhirnya mobil para pedagang dapat masuk ke lokasi Pasar Pelo.
Seorang pedagang, Yunus mengatakan, para pedagang hanya ingin berjualan mencari uang untuk keluarga, sehingga memaksa untuk berjualan di Pasar Lelo.
“Kami ini bukan teroris, hanya mau jualan cari uang untuk keluarga, anak kami butuh makan, tapi kenapa dilarang,” katanya.
Pedagang lain, Nita meminta Bupati Sergai Darma Wijaya dan DPRD Sergai untuk mendukung dan mengizinkan para pedagang tetap boleh berdagang di Pasar lelo.
Apabila para pedagang Pasar Lelo direlokasi ke tempat yang baru, para pedagang khawatir tempat yang baru akan sepi dari pembeli.
“Kami sudah nyaman berjualan di Pasar Lelo, kami tidak mau merintis dari nol di tempat yang baru, ini alasan kami menolak direlokasi,” ucapnya.
Terpisah, Sekretaris Disperindagsar Kabupaten Serdang Bedagai, Roy Sitorus Pane mengatakan, ada Perda Kabupaten Serdang Bedagai Nomor 7 Tahun 2018 tentang pembinaan dan penataan pasar rakyat dan pusat perbelanjaan.
Dalam perda tersebut, disebutkan bahwa pasar rakyat harus memiliki izin pengelolaan pasar rakyat. “Pasar Lelo ini sampai sekarang belum memiliki izin, tidak ada izinnya,” katanya.
Dijelaskannya, saat ini Pemkab Serdang Bedagai sedang giat melakukan penataan, khususnya di Sei Rampah sebagai ibu kota Kabupaten.
“Untuk menampung pedagang, kita menyiapkan tempat relokasi sementara di pasar rakyat Sei Rampah,” ujarnya.
Menurut dia, pasar rakyat Sei Rampah memiliki fasilitas pendukung, seperti tempat penampungan sampah, toilet umum, tempat ibadah, ada ruang kesehatan, ruang ibu menyusui dan memiliki halaman parkir.
“Sementara Pasar Lelo, di samping tidak tidak memiliki izin, terkesan kumuh, tidak memiliki fasilitas pendukung dan berada di sekitar Jalinsum yang dapat mengganggu arus lalu lintas,” ucap Roy. (jabarnews/gus)