seputar-Nias | Kakek bernama Sabarudi Gea alias Ama Nibe (6)), warga Desa Fulolo Saloo, Kecamatan Sitoluori, Kabupaten Nias Utara, Sumatra Utara sudah puluhan tahun hidup sebatang kara. Ironisnya lagi, dia tinggal di gubuk miliknya seluas dua kali dua meter dalam hutan, jauh dari permukiman warga.
Bukan tak memiliki istri dan anak, tetapi sang kakek ini ditinggal pergi oleh keluarganya yang telah jauh merantau di luar daerah Pulau Nias. Selama puluhan tahun, sang kakek belum pernah dikunjungi keluarganya.
Padahal sang kakek sangat merindukan berkumpul dengan keluarga di usianya yang semakin tua dan sering sakit-sakitan.
“Mereka merantau di perusahaan di Riau, sudah lebih sepuluh tahun,” ujar sang kakek.
Puluhan tahun telah dijalaninya hidup seorang diri di gubuknya yang sangat memprihatinkan ini, walaupun tanpa keluarga.
Kakek Ama Nibe mencari nafkah di kebun miliknya untuk menyambung hidup hari ke hari. Untunglah dia sempat mendapat bantuan sosial tunai sejak pandemi Covid-19.
Kondisi gubuknya yang tidak layak ditempati tidak menurunkan semangatnya untuk mencari nafkah dan memasak makanannya sendiri, tanpa bergantung dari keluarganya yang telah lama jauh meninggalkannya. (okezone)