seputar-Langkat | Kekerasan dan intimidasi terus terjadi kepada wartawan. Meski dilindungi oleh undang-undang, namun ancaman terhadap profesi wartawan terlihat semakin nyata.
Masih segar di ingatan rumah seorang wartawan di Binjai dibakar oleh orang tak dikenal (OTK) pada Minggu (13/6/2021) dini hari lalu. Kini di Simalungun, seorang wartawan malah tewas ditembak oleh OTK.
Korban penembakan itu adalah Marsal Harahap, Pimpinan Redaksi (Pimred) sekaligus pemilik media online LasserNewsToday.com. Korban ditemukan telah tak bernyawa di dalam mobilnya, tidak jauh dari rumahnya.
Banyak pihak mengutuk kejadian itu. Penembakan oleh OTK hingga menghilangkan nyawa seseorang, adalah perbuatan biadab dan tidak berprikemanusiaan.
Salah seorang yang ikut mengutuk kejadian itu adalah Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Langkat, Darwis Sinulingga. Pria berpostur tinggi ini meminta aparat penegak hukum segera mengungkap dan menangkap pelaku penembakan terhadap Marsal.
“Hal ini tidak bisa ditolerir lagi. Ini merupakan perbuatan biadab dan pelakunya harus dihukum seberat-beratnya. Untuk itu kami meminta kepada aparat Kepolisian, agar segera mengungkap kasus penembakan terhadap rekan kami hingga nyawanya melayang,” ungkap Darwis Sinulingga, Sabtu (19/6/2021).
Darwis Sinulingga juga menyayangkan adanya kekerasan hingga penghilangan nyawa seorang wartawan. Apalagi jika kekerasan sampai menghilangkan nyawa seseorang wartawan ini terkait dengan pemberitaan.
“Kami mengutuk kekerasan kepada wartawan. Tindakan itu merupakan bentuk pembungkaman kebebasan pers. Kekerasan kepada wartawan jelas melawan hukum. Apalagi sampai membunuh,” ucap Darwis.
Profesi wartawan, lanjut Pria berdarah Karo ini, dilindungi dan sudah diatur dalam Undang-Undang No 40 Tahun 1999 tentang Pers. Untuk itu, bukan saja dijamin, namun wartawan haru mendapatkan perlindungan hukum saat menjalankan tugasnya.
“Namun hari ini kita mendengar rekan kita meninggal dunia karena ditembak oleh OTK. Sedih kita mendengarnya. Semoga hal ini tidak terjadi lagi kepada rekan-rekan wartawan lainnya,” harapnya.
Untuk itu, sebagai rekan seprofesi, Darwis Sinulingga berharap kepada sesama wartawan, untuk selalu berhati-hati. “Keselamatan adalah yang utama. Tetap berhati-hati dan waspada karena kerjadian tersebut bisa menimpa siapa saja, termasuk mereka yang berprofesi jurnalis,” tutur Ketua PWI Langkat.
Mewakili rekan-rekannya sesama wartawan khususnya Langkat, Darwis Sinulingga mengucapkan belasungkawa serta duka yang mendalam atas meninggalnya Marsal Harahap.
“Duka mendalam kami sampaikan untuk keluarga korban. Semoga Almarhum Husnul Khotimah,” ucap Darwis, seraya menegaskan, apapun alasan atau motifnya,perbuatan menghilangkan nyawa orang lain adalah perbuatan keji.
Diketahui, kabar meninggalnya Marsal sontak mengagetkan kerabat dan kalangan pers di Kota Pematang Siantar.
Wartawan pun mendatangi RS Vita Insani Pematang Siantar, di mana Marsal dilarikan untuk memeroleh perawatan medis.
Selama hidup, Marsal dikenal sebagai pemilik sekaligus Pemimpin redaksi (Pimred) lasserNewsToday.com, serta Bendahara Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Siantar dan pengurus lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Humas RS Vita Insani Pematang Siantar Sutrisno Dalimunthe, kepada wartawan mengatakan, Marsal dibawa ke RS Vita Insani sekira pukul 01.00 Wib, dalam keadaan sudah meninggal dunia.
“Beliau (Marsal) datang sudah dalam keadaan meninggal dunia dan dibawa ke RS Vita Insani sekitar Ppukul 01.00 WIB,” kata Sutrisno. (DN)