seputar-Tanjung Balai | Di masa pandemi Covid-19, tugas dan tanggung jawab polisi lalu lintas semakin berat. Pasalnya, selain bersiaga dalam giat pengaturan lalu lintas, mereka juga harus berinovasi untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang masih melanda.
Seperti Polantas Kota Tanjung Balai, walau di akhir pekan Minggu (29/11/2020) tidak menyurutkan mereka untuk tetap bekerja berjaga di sejumlah titik di ‘Kota Kerang’ seperti di persimpangan Jalan Sudirman, Simpang Bundaran Polres, Simpang Dinas PU, Simpang SD 5, Bundaran SMP 1, Simpang Hamdoko, dan Zebra Cross.
Petugas seragam coklat ini tampak cekatan mengatur lalu lintas kendaraan dan membantu pejalan kaki walau sekadar untuk menyeberang jalan. Kelancaran arus lalu lintas dan meminimalisir kecelakaan di jalan raya menjadi motivasi bagi mereka untuk tetap semangat menjalankan tugas.
Ada yang spesial pagi itu. Momen Gatur Lalin ternyata dimanfaatkan untuk memberikan penerangan dan imbauan Adaptasi Kebiasaan Baru dan pentingnya protokol kesehatan Covid-19.
Melalui pengeras suara dari mobil patroli, petugas yang dipimpin Kasat Lantas, AKP Hotlan Wanto Siahaan SH mengimbau masyarakat untuk tetap menjalankan 3M, mengenakan masker dengan baik, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak, mnghindari kerumunan.
Selain menggunakan pengeras suara, polisi juga memanfaatkan media poster sebagai penyampai pesan kepada masyarakat. Biasanya, tulisan di poster sedikit kaku dan baku, namun tidak dengan Polantas Tanjung Balai ini, mereka melakukan pendekatan sosio kultural dan memanfaatkan kearifan lokal agar apa yang disampaikan mudah diserap pembacanya.
Salah satu tulisan di poster yang agak menggelitik diperlihatkan petugas ialah “Jangan Jogal Kali, Pakek Maskerlah Kelen…” yang artinya “Jangan bandel atau keras kepala, pakailah masker kalian.”
Tulisan ini merupakan ungkapan sehari-hari digunakan di tengah masyarakat Tanjung Balai yang bahasanya perpaduan antara Melayu dan Batak.
Terkesan agak kasar sih bagi warga dari daerah lain, namun bagi masyarakat Tanjung Balai, kalimat ini sudah biasa dan lumrah digunakan.
Jogal bisa diartikan sebagai nakal, bandel, keras kepala, namun dengan kearifan lokal setempat, pesan yang akan disampaikan lebih mudah dicerna dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu ada poster bertuliskan “Moh… Kito buat maskerni jadi baghang ponting, kemano pogi dipakek, bak kito elakkan Virus Corona ini, cocok kau rasa…”. Artinya “Ayo, kita buat masker ini menjadi barang penting, ke mana saja pergi selalu dipakai, supaya bisa mencegah penularan Virus Corona, setuju kan…”
Berbagai upaya dilakukan petugas kepolisian untuk menjalankan Instruksi Presiden nomor 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Pendisiplinan dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam rangka Pengendalian dan Pencegahan Virus Corona Covid 19 serta Surat Telegram Kapolri Nomor : STR /80/II/PAM.3/2020 Tentang Langkah Langkah Mengantisipasi Penyebaran Virus Corona, termasuk melalui pendekatan kearifan lokal.
Tujuannya agar masyarakat senantiasa menggunakan masker dan pakaian lengan panjang saat beraktifitas di luar rumah, melakukan pembersihan diri, cuci tangan, gunakan sabun/antiseptik dengan air bersih yang mengalir dan menyemprotkan desinfektan ke ruangan dan barang-barang yang sering disentuh serta dipegang seperti gagang pintu, gagang kursi, dan benda lain.
Selain itu, polisi juga berpesan bagi para orang tua beserta anak yang tidak ada keperluan penting, agar mengamankan diri, tidak keluar rumah supaya tidak terpapar Virus Corona. Apabila kondisi badan terasa demam, gangguan tenggorokan sakit, dan kurang fit agar segera dicek ke Puskesmas/rumah sakit terdekat, dan tetap menjalankan “Physical distancing & Sosial distancing” sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona di wilkum Polres Tanjung Balai.
Terima kasih Bapak Polisi, siang malam kalian berjuang mengamankan masyarakat dari bahaya Covid-19, dengan mengorbankan jiwa, raga dan keluarga, demi Indonesia tercinta. Kami berdoa semoga Kepolisian RI tetap dalam lindunganNya. Mari sama-sama berdoa, semoga pandemi ini segera berakhir, dan masyarakat dapat kembali beraktivitas normal sebagaimana biasa dengan pola adaptasi kebiasaan baru. Semoga. (Hans)