seputar-Tapteng | Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengatakan pemerintah desa merupakan ujung tombak menekan inflasi di Sumut.
Untuk itu Edy meminta agar bawang merah, bawang putih, dan cabai merah yang merupakan komoditas terbesar penyumbang inflasi, ditanam di setiap pekarangan rumah ataupun lahan yang ada di desa.
Hal ini disampaikannya saat memberikan arahan pada acara Rapat Koordinasi Pemberantasan Korupsi di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI di Gedung Olah Raga Pandan, Tapteng, Selasa (27/9/2022).
“Saya minta kepala desa dan seluruh guru di Tapteng untuk memulai menanam bahan pokok ini, baik di pekarangan rumah masing-masing dan juga di lahan pertanian. Kemudian untuk guru saya meminta untuk mengajarkan pada anak didik cara menanam cabai dan lainnya, dan jadikan hal itu sebagai pekerjaan rumah,” katanya.
Kegiatan ini dihadiri Pj Bupati Tapteng Yetti Sembiring, OPD Pemprov Sumut dan Pemkab Tapteng, Forkopimda, camat, kepala desa, para guru, ASN Kabupaten Tapteng, serta Ketua Satgas Koordinasi Supervisi dan Pencegahan (Korsupgah) KPK Wilayah I Maruli Tua Manurung selaku narasumber.
Dijelaskan Edy, saat ini inflasi Sumut hingga Agustus 2022 sudah mencapai 5,39%. Inflasi tertingi di Sibolga 6,91% dan Padangsidimpuan 6,56%, menurutnya harus menjadi perhatian Pemda. Tingginya inflasi itu disebabkan persoalan cabai, bawang putih, bawang merah.
Di Tapteng sendiri persoalan bahan pokok ini hampir tidak terpenuhi, yang berbanding terbalik dengan luas lahan yang dimiliki, padahal cukup memadai untuk menghasilkan komoditas tersebut.
Karenanya, Edy berharap kemandirian pangan ini dapat diperoleh dari desa, karena desa memiliki potensi baik dari alam dan juga SDM. (gus/red)