seputar – Padangsidimpuan | Hampir satu kampung warga di Dusun II Balakka Sipunggur Desa Batang Bahal Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua Kota Padang Sidempuan, Sumatera Utara (Sumut), diduga menjadi korban penipuan berkedok arisan Lebaran.
Usai mengumpul uang dan emas warga sekitar Rp 1 miliar lebih, pengelola berinisial S (47) alias Mak Rimbang (MR) dan keluarganya disebut malah melarikan diri.
Mak Rimbang bersuamikan inisial LS sendiri termasuk warga dusun Balakka Sipunggur yang kesehariannya melakoni seperti ‘bank berjalan’ atau tempat penitipan simpan – pinjam uang dan barang bagi nasabahnya.
Informasi dihimpun dari masyarakat, hampir satu kampung menjadi nasabah Mak Rimbang dengan modus Tabungan Lebaran dengan bunga Rp 1 juta akan diganti sebesar 1 juta 50 ribu rupiah hingga 150 ribu rupiah tergantung kedekatan dan akan dibayarkan di jelang lebaran.
Arisan itu disebut-sebut untuk persiapan lebaran yang anggotanya diperkirakan ratusan orang. Arisan itu disebut sudah beroperasi empat tahun lebih.
Kadus Balakka Sipunggur Poniman mengaku, selain satu kampung tertipu juga banyak warga lain.
“Hampir satu kampung tertipu oleh MR. Kerugian warga banyak,” katanya, melansir digtara.com, Minggu (10/4/2022).
Salah satu korban dari puluhan lainnya, Kakek Nasib (80 Tahun) merasa shock yang luar biasa setelah mendengar kabar kaburnya Mak Rimbang bersama barang – barang perabotan rumahnya.
Kakek Nasib sendiri ternyata telah menabung kepada Mak Rimbang dengan angka simpanan sebesar Rp 10.300.000 dari hasil manderes getah setiap harinya.
Kini pupus sudah impian Kakek Nasib untuk menerima hasil tabungannya di jelang Lebaran Idul Fitri 1443 H ini. Padahal uang hasil tabungan itu akan dipergunakan untuk biaya kebutuhan lebaran dan lainnya.
“Bantu kami pak, tabungan saya sudah ada 10 juta sama Mak Rimbang, dia kabur kami satu kampung dilarikan dia uangnya,” ungkap Kakek Nasib dengan raut wajah lesu memperlihatkan jumlah tabungannya, Sabtu (9/4/2022).
Korban lainnya, Sarani Harahap mengaku tidak ada rasa curiga kepada Mak Rimbang sebab ia sudah menjadi warga selama 10 tahun.
“Selama 3 (empat) tahun belakangan ini dia buat tabungan simpan-pinjam lebaran tidak ada masalah dan baru kali ini ditipu dan kabur,” ujar Sarani.(digtara/siaga)