seputar – Jakarta | Penyerang Mabes Polri, Zakiah Aini, dilumpuhkan oleh polisi setelah sempat melepaskan tembakan sebanyak enam kali ke arah petugas. Atas hal itu, ia kemudian dilumpuhkan dengan tembakan di jantung.
“Hasilnya nanti kami sampaikan ke penyidik tapi meninggal karena tembakan ya. Yang mematikan di jantung,” ujar Wakarumkit RS Polri Kombes Umar Shahab di RS Polri, Jakarta Timur, Kamis (1/4/2021).
Ada banyak reaksi yang timbul pada tubuh saat terkena terjangan peluru. Berikut di antaranya dikutip dari berbagai sumber:
1. Peluru akan menembus daging
Meski berukuran kecil, peluru bisa menembus tubuh manusia dan menyebabkan kerusakan fatal para organ vital. Peluru 9mm, yang biasanya ditembakkan dari pistol yang digunakan untuk pertahanan diri oleh polisi, bergerak dengan kecepatan 900 mph.
Dengan kecepatan itu, peluru akan membuat rongga yang cukup besar untuk menghancurkan sel-sel di sekitar area tembakan. Belum lagi ketika peluru bergerak dengan pola tertentu, maka kerusakan bisa semakin parah.
2. Satu tembakan bisa mematikan
Connor Narciso, mantan petugas medis tempur dan Tentara Hijau Baret yang bertugas di Afghanistan mengatakan satu tembakan di lengan atau kaki bisa membunuh seseorang. Apabila peluru mengenai arteri brakialis di lengan, arteri inguinal bilateral, atau arteri subklavia di bawah klavikula, akan terjadi pendarahan yang sangat hebat.
3. Kehilangan banyak darah
Meski jaringan otot memiliki mekanisme pertahanan untuk menghentikan pendarahan saat terkena tembakan, biasanya itu tidak cukup saat mengalami kehilangan darah internal yang disebabkan oleh proyektil yang menembus tubuh.
4. Kerusakan yang bisa terjadi
Ada dua jenis kerusakan yang bisa terjadi akibat terjangan peluru. Jika terkena tembakan, akan timbul kerusakan sebagai akibat langsung dari hantaman laju peluru yang akan menyisakan rongga permanen. Jika peluru bergerak dengan pola tertentu, transfer energi meningkat dan rongga makin besar.
Kerusakan kedua disebabkan oleh shock wave. Jaringan di sekitar jalur terjangan peluru bisa tertarik, kembali ke bentuk semula, dan terjadi berulang kali seperti riak di air.
5. Kegagalan organ
Peluru dapat memantul dan berubah arah begitu berada di dalam tubuh yang berarti satu peluru dapat mengenai banyak organ. Tidak ada yang tahu ke mana peluru akan bergerak setelah ditembakkan.
Luka tembak di area dada dapat menyebabkan kerusakan pada jantung, paru-paru, kerongkongan, tulang rusuk, hingga pembuluh darah utama.(detikhealth)