seputar – Jakarta | Pandemi Covid-19 membuat masyarakat menjadi takut dan khawatir, terlebih saat hendak membeli makanan. Mereka takut makanan yang mereka beli menjadi sarana penularan Covid-19, lantas apakah makanan bisa menjadi media penyebaran Covid-19?
Merangkum dari laman Instagram resmi Satgas Covid-19 Bidang Perubahan Perilaku, @satgasperubahanperilaku, Senin (16/8/2021), menegaskan belum ada bukti yang mengatakan bahwa Covid-19 dapat menyebar melalui makanan hingga saat ini.
Virus Covid-19 tidak dapat berkembang dalam pangan, karena membutuhkan inang atau jaringan hidup. Penyebaran utama Covid-19 terjadi melalui droplet atau aerosol yang dihasilkan saat batuk, berbicara, atau bersin yang masuk ke tubuh melalui, mata, hidung, atau mulut.
Penularan penyakit akibat pangan dapat terjadi bila:
1. Tidak mencuci tangan ketika hendak makan
Virus yang berada di tangan dapat berisiko untuk menularkan apabila masuk melalui mulut.
2. Makanan disajikan tanpa penutup
Makanan yang terbuka berisiko terkontaminasi virus Covid-19 dari cairan yang keluar saat berbicara, batuk, atau bersin.
3. Makanan tidak dikelola secara aman
Alat makan dan cara pengolahan tidak bersih.
Virus penyebab Covid-19, tidak tahan panas, direkomendasikan untuk memasak makanan hingga matang setidaknya dengan suhu 70 derajat celcius dan atau panaskan kembali makanan bila diperlukan. Pastikan menerapkan lima kunci keamanan pangan berikut:
1.Jaga kebersihan alat masak dan makan
2.Pisahkan pangan matang dan pangan mentah
3.Masak hingga benar-benar matang
4.Jaga pangan di suhu aman
5.Gunakan air bersih dan bahan baku yang aman
3 Cara Mudah Hindari Varian Delta dan Delta Plus
Setidaknya ada dua varian baru Covid-19 yang menjadi kekhawatiran banyak negara, yakni Delta dan Delta Plus. Pasalnya, varian ini diklaim lebih mudah menyebar dan lebih cepat menginfeksi seseorang.
Memang, adalah hal yang wajar ketika sebuah Virus mengalami mutasi. Lantas bagaimana caranya untuk menghadapi virus yang bermutasi ini?
Merangkum dari laman Instagram resmi Satgas Covid-19 Bidang Perubahan Perilaku @satgasperubahanperilaku, Senin (16/8/2021), menjelaskan bahwa ada tiga cara utama yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk menghadapi virus Covid-19 yang bermutasi.
- Tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan (Prokes) 3M yakni mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, dan selalu menggunakan masker saat beraktivitas.
- Perkuat sistem imun tubuh dengan berolahraga, istirahat cukup, hati gembira, konsumsi makanan bergizi, dan dapat memanfaatkan ramuan tradisional secara bijak.
- Lakukan vaksinasi saat mendapatkan kesempatan.
Tujuan utama vaksinasi adalah membentuk kekebalan tubuh, menurunkan kesakitan dan kematian akibat Covid-19, melindungi dan memperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh, dan menjaga produktivitas serta meminimalkan dampak sosial dan ekonomi.
Jangan takut dengan kejadian ikutan setelah imunisasi atau vaksinasi. Gejala ini sering dikenal dengan istilah kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI). KIPI yang dialami seseorang bisa berbeda-beda.
Umumnya gejalanya ringan, walaupun dapat memengaruhi aktivitas harian seperti sakit dan bengkak pada bekas suntikan, sakit kepala, kelelahan, serta demam.
Gejala ini biasanya hilang dalam waktu beberapa hari. Dianjurkan untuk cukup istirahat sebelum dan setelah divaksinasi.(okestyle)