seputar-Jakarta | Pasca kecelakaan fatal yang menewaskan artis Vanessa Angel dan suaminya, Febri Andriansyah alias Bibi, di Tol Trans Jawa ruas Jombang – Mojekerto, Kamis (04/11/2021) lalu, muncul spekulasi bahwa keamanan tol di Indonesia sangatlah rendah.
Beberapa alasan pun dilontarkan mengenai asumsi ini. Ada yang menyebut bahwa kontur jalan tidak sesuai standar keselamatan hingga penempatan beton pembatas di antara jalur yang berlawanan telah meningkatkan resiko kecelakaan.
Menanggapi asumsi ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pun buka suara. Mereka menyebut, asumsi itu merupakan hoax dan tidak tepat.
Ada beberapa alasan yang dilontarkan kementerian itu. Pertama, soal kontur jalan yang berbahaya, PUPR mengatakan bahwa setiap jalan tol yang dibangun telah melewati syarat-syarat uji keselamatan.
“Setiap jalan tol telah melewati uji laik fungsi dan operasi sesuai aturan manajemen keselamatan, termasuk skin resistance serta beton atau aspal,” ungkap pernyataan Kementerian PUPR dalam akun Instagram resminya @kemenpupr, dikutip Minggu (07/11/2021).
Kemudian untuk pembatas jalan, Kementerian PUPR mengaku bahwa peletakkan beton pembatas yang memisahkan dua jalur yang berlawanan merupakan rekomendasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk menghindari kecelakaan yang membuat kendaraan bergeser ke jalur lawan. Ini juga termasuk peletakan guard rail dan juga wire rope.
“Jalur pembatas sudah mempertimbangkan resiko fatalitas saat kecelakaan,” ungkap pernyataan Kementerian PUPR.
Lebih lanjut, PUPR juga mengimbau agar pengguna jalan juga mematuhi beberapa peraturan kecepatan di jalan tol. Selain itu, pengendara diimbau agar menjaga jaraknya dan istirahat ketika merasa lelah dan ngantuk. (cnbcindonesia)