seputar – Jakarta | Komedian Sapri Pantun tutup usia kemarin sore, salah satu penyebabnya adalah lantaran dia mengalami gula darah tinggi. Gula darah tinggi memang bisa berakibat pada komplikasi penyakit.
Mengonsumsi makanan seimbang dan kaya serat menjadi salah satu cara mengendalikan kadar gula darah dalam tubuh. Karenanya, kita disarankan mengonsumsi buah-buahan, karena baik untuk kesehatan kita. Tapi, ada buah-buahan tertentu dapat berbahaya bagi penderita diabetes.
Penderita diabetes yang mengonsumsi buah tertentu dapat menyebabkan kenaikan tingkat gula darah dalam tubuh. Untuk tetap aman, sangat disarankan untuk mengurangi beberapa buah yang dapat meningkatkan kadar gula darah berikut ini.
Dilansir dari Okehealth, Selasa (11/5/2021), ini daftar buah yang harus dihindari penderita diabetes:
Pepaya
Pepaya kaya akan karbohidrat dan kalori. Jika ditambahkan ke diet penderita diabetes, itu harus dikonsumsi dalam jumlah yang sangat terbatas untuk menghindari peningkatan gula darah.
Anggur
Anggur kaya serat, vitamin, dan nutrisi penting lainnya. Anggur juga mengandung jumlah gula yang baik. Anggur tidak boleh ditambahkan ke makanan penderita diabetes karena 85 gram anggur dapat mengandung karbohidrat setinggi 15 gram.
Nanas
Meskipun relatif aman mengonsumsi nanas saat menderita diabetes, konsumsi berlebihan dapat merusak kadar gula darah Anda. Kontrol konsumsi nanas Anda dan pantau perubahan kadar gula darah Anda.
Mangga
Setiap 100 gram mangga memiliki sekitar 14 gram kandungan gula, yang dapat memperburuk keseimbangan gula darah. Meskipun mangga merupakan salah satu buah terlezat di dunia, buah ini harus dihindari karena kandungan gulanya yang tinggi . Konsumsi secara teratur dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang berkepanjangan.
Risiko Lain Diabetes
Selain itu, pasien yang memiliki riwayat diabetes memang membutuhkan penanganan kompleks. Di mana mulai dari tahap promotif, preventif, diagnosa, terapi atau kuratif hingga pada tindakan rehabilitatif. Semua itu kini telah terpenuhi dalam Pusat Layanan Diabetes Terintegrasi.
“Bagi pasien diabetes, pemeriksaan gula darah saja tidak cukup. Kesehatan jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, dan saraf juga harus diperhatikan karena jika tidak terkontrol maka akan menimbulkan komplikasi,” terang Chairman Diabetes Connection Care Eka Hospital BSD, Sidartawan Soegondo.
Di tambah lagi, di masa pandemi pengidap diabetes kian sulit ditangani jika terpapar Covid-19.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Imbar Umar Ghazali, menerangkan, banyak pasien Covid yang meninggal dunia akibat memiliki komorbid diabetes dan hipertensi.
Pasalnya, imunitas pada penderita diabetes dan hipertensi tidak bisa ditingkatkan dengan cepat. “Yang jelas imunitas penderita diabetes dan hipertensi itu tidak bisa ditingkatkan dengan cepat,” katanya.
Dijelaskan Imbar, penanganan pasien Covid harus menggunakan ruangan isolasi bertekanan negatif. Termasuk mereka yang memiliki komorbid diabetes. Lalu apabila saturasinya turun dari 95, maka bersiap diisolasi ditangani di ruangan Hight Care Unit (HCU). Berikutnya apabila saturasi turun lagi dari 80, maka dipindah ke ruangan Intensive Care Unit (ICU).(okehealth)