seputar – Jakarta | Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyentil Anies Baswedan dan Partai Nasdem tidak jujur dan amanah.
Hal itu disampaikan SBY menanggapi duet Anies Baswedan-Cak Imin yang diputuskan sepihak pada 29 Agustus silam.
“Sekarang saja tidak shiddiq, jujur, amanah. Bagaimana nanti kalau jadi pemimpin dengan kekuasaan yang besar. Ya, mau diapakan,” tutur SBY di Cikeas, Jawa Barat pada Jumat (1/9).
SBY bersyukur ditikung dan ditinggalkan Partai NasDem dan Anies saat ini. Bukan ketika masa pendaftaran dibuka oleh KPU.
Menurut SBY, dengan mencuatnya kabar Anies yang menggandeng Cak Imin, Partai Demokrat secara tak langsung mendapat pertolongan dari Allah SWT. Oleh sebab itu, ia meminta semua orang untuk bersyukur.
“Bayangkan seperti apa kita masih ditolong oleh Allah kita diselamatkan sejarah. Ini syukur yang pertama,” kata SBY.
SBY mengaku tak menyangka NasDem dan Anies melakukan hal itu. SBY mengatakan bahwa dirinya bukan orang yang awam politik. Sudah berpengalaman memimpin partai dan telah beberapa kali mengikuti pilpres.
Namun, ia tidak menyangka rekan koalisi Partai Demokrat saat ini melakukan pengkhianatan. SBY menganggap sudah melebihi batas kepatutan moral dan etika. Dia yakin rekan koalisi Demokrat selanjutnya akan lebih baik.
Partai NasDem membentuk kerja sama baru dengan PKB dan memasangkan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar meski sudah menjalin koalisi di KPP.
Partai Demokrat lantas geram. Menurutnya itu bentuk pengkhianatan atas piagam kerja sama Koalisi Perubahan untuk Persatuan antara NasDem, Demokrat, PKS dan Anies Baswedan.
“Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga parpol,” ucap Sekjen Demokrat Teuku Riefky lewat siaran pers, Kamis (31/8).
“Juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan,” ucap Riefky.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengakui telah menjalin kerja sama dengan PKB. Akan tetapi ia mengklaim belum ada keputusan formal mengenai hal itu.
“Pak Muhaimin Iskandar (jadi cawapres Anies)? Kemungkinan ke arah situ bisa saja terjadi, tapi saya pikir belum terformalkan sedemikian rupa sampai menit ini,” ujar Paloh di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis (31/8) malam.
“Jadi, kita tunggu perkembangan satu dua hari ini,” katanya.
Terpisah, Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid memastikan PKB menyambut baik kerja sama politik dengan NasDem menjelang Pilpres 2024. Keputusan ini merupakan hasil Rapat Pleno DPP PKB yang digelar di Kantor DPP PKB.
“Maka tadi pleno berikan side bahwa pleno menyatakan dan menyambut baik tawaran kerja sama dari NasDem,” katanya. (CNN)