seputar-Medan | Pemerintahan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (PEMA USU) mengkritik dua tahun kepemimpinan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’ruf Amin. Kritikan tersebut disampaikan dalam poster ala serial produksi Korea Selatan, Squid Game, yang diunggah dalam akun Instagram @official.pemausu.
Dalam postingan itu, wajah para peserta Squid Game yang mengenakan kostum hijau diubah menjadi wajah Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin yang tengah tersenyum. Pada bagian depan kostum tercetak nomor 001. Kemudian di antara Jokowi dan Ma’ruf Amin juga tampak para pemain Squid Game yang tereleminasi.
Sedangkan wajah para penjaga yang mengenakan busana terusan berkerudung berwarna merah diganti dengan wajah para menteri. Beberapa di antaranya Menteri BUMN Erick Thohir; Menteri Keuangan RI Sri Mulyani; Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Riset RI Nadiem Makarim; Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan; hingga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sandiaga Uno.
Poster tersebut diberi judul Rezim Kabinet Indonesia Mundur. Sebagai informasi komposisi pemerintahan periode kedua Jokowi ini diberi nama Kabinet Indonesia Maju. PEMA USU juga memberi kartu hasil kerja kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf. Semua kementerian mendapat nilai D dan E dengan bobot 0 dan 1.
Presiden Mahasiswa USU, Rizki Fadillah mengatakan Kabinet Indonesia Maju sudah dua tahun menjalankan kepemimpinannya. Dan kini dirasakan banyak mengalami kemunduran.
“Banyak persoalan di tengah masyarakat yang belum bisa ditangani dengan baik. Misalnya sektor pendidikan yang mengalami pembungkaman dalam kebebasan bersuara dan politisasi jabatan akademik,” kata Rizki.
Tak hanya itu, menurut Rizki, selama kepemimpinan Jokowi – Ma’ruf kasus korupsi berkorelasi dengan pelemahan Lembaga Antirasuah dari undang-undang hingga penegakan hukum.
“Banyak kebijakan yang tidak berpihak pada masyarakat dan mungkin akan terus menerus yang tidak berpihak pada masyarakat. Dan kini perlu adanya sikap dari pemerintah yang berpihak pada masyarakat,” tegasnya. (cnnindonesia)