seputar-Jakarta | Bintang Timnas Malaysia, Faisal Halim merasa sedih dan bingung sampai bertanya mengenai kesalahan yang sudah ia perbuat hingga mendapat siraman air keras.
Presiden Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) Datuk Hamidin Mohd Amin memberikan keterangan usai mengunjungi Faisal di Wisma FAM Kelana Jaya pada Senin (6/5/2024).
Hamidin mengisahkan Faisal menangis dan bertanya-tanya soal kesalahan yang dilakukan sampai ada orang yang menyiramnya dengan air keras.
“Dia bilang, ‘Apa salah saya, Datuk? Kenapa aku harus melakukan ini?’ Dia menangis karena kesakitan saat itu,” ujar Hamidin dilansir dari Sinar Harian.
Hamidin menjadi orang pertama yang menjenguk pemain Selangor tersebut. Keadaan terkini Faisal dan istrinya masih ditangani khusus oleh pihak rumah sakit.
“Saya orang pertama yang bertemu Faisal dan istrinya di unit gawat darurat. Saya mengobrol dengannya [usai kejadian penyiraman air keras tersebut],” ujar Hamidin.
Terancam Pensiun Dini
Faisal Halim dikabarkan terancam pensiun dini akibat luka yang dideritanya usai disiram air keras oleh orang tak dikenal pada Minggu (5/5/2024).
Dalam laporan media Malaysia, Stadium Astro, Faisal Halim terancam gantung sepatu akibat luka bakar. Hingga saat ini pemain 26 tahun tersebut masih menjalani perawatan medis.
“Menurut wartawan Astro Arena, Zulhelmi Zainal Azam, pemain itu dikabarkan berisiko pensiun lebih awal dari sepak bola akibat luka dari penyiraman air keras itu,” tulis Stadium Astro.
Faisal Halim kini dirawat di ruang ICU. Perawatan intensif harus dilakukan terhadap pemain Selangor FC itu karena mengalami luka bakar serius.
“Keadaan terkini pemain timnas [Malaysia], Mohamad Faisal Abdul Halim sedang dirawat di ICU dengan luka bakar tingkat empat akibat insiden penyiraman air keras di Petaling Jaya,” bunyi laporan tersebut.
Pencetak gol terbaik Piala Asia 2023 itu bahkan harus naik meja operasi karena luka bakar. Faisal Halim menjalani beberapa tahap operasi untuk mengatasi luka yang dideritanya.
“Pemain sayap tim nasional itu harus menjalani beberapa tahap operasi setelah menyelesaikan operasi pertama selama empat jam,” tulis Stadium Arena.
Faisal disiram air keras saat berjalan-jalan di sebuah pusat perbelanjaan bersama keluarga. Pelaku diketahui berjumlah dua orang dengan mengendarai sepeda motor.
Kepolisian Malaysia menangkap seorang pria terkait kasus penyiraman air keras. Kepala Kepolisian Selangor Datuk Hussein Omar Khan mengatakan tersangka ditangkap di daerah Pandan Indah, Ampang.
Sebelumnya, sesaat setelah insiden penyiraman air keras, Faisal disebut mengalami luka bakar tingkat dua. Derajat luka dipastikan meningkat usai pemain Selangor itu menjalani operasi.
Wakil Presiden Asosiasi Sepakbola Selangor (FAS), Seri Shahril Mokhtar menjelaskan keterangan dari dokter mengenai luka Faisal.
“Setelah operasi pertama, dokter spesialis mendeteksi bahwa [luka Faisal Halim] itu bukan luka bakar tingkat dua, melainkan luka bakar tingkat empat,” katanya dilansir dari Sinar Harian.
Shahril pun menjelaskan dampak dari insiden penyiraman air keras yang menimpa pemain Selangor tersebut akan berpengaruh kepada cara bergerak dan berbicaranya.
Faisal mengalami kesusahan bergerak dan berbicara. Hal tersebut disebabkan dari badan dan tangan bagian kirinya yang cukup parah.
Keadaan terkini, Faisal Halim masih dirawat di ICU dengan diawasi ketat oleh dokter spesialis.
“Yang bisa saya sampaikan, gerak dan bicaranya terbatas karena efeknya [dari] wajahnya [yaitu] pipi, hidung, dan mulutnya. Sekarang dia masih di ICU, diawasi ketat oleh dokter spesialis,” terang Shahril.
Setelah operasi pertama, pemain sayap Selangor tersebut akan menjalani setidaknya dua operasi lagi dengan pengawasan khusus dari dokter.
Faisal akan menjalani perawatan lanjutan di rumah sakit dengan pengawasan ketat dokter setidaknya selama 10 hari. Selain itu atlet 26 tahun itu diprediksi bakal absen panjang dari lapangan hijau.
“Kemudian mungkin menjalani perawatan lanjutan di rumah sakit selama dua hingga tiga minggu,” ujar Shahril.
“Untuk proses pemulihannya tergantung, tapi saya kira dia tidak akan bisa bermain minimal lima atau enam bulan,” jelasnya. (cnnindonesia/ss)