seputar – Denpasar | Kabar adanya ‘kelas orgasme’ di Bali kembali mencuat di tengah masyarakat. ‘Kelas orgasme’ yang pernah menghebohkan masyarakat Bali itu kini muncul kembali lewat situs eventbrite.com dengan tagline ‘Tantric Full Body Orgasm’.
Awalnya, kelas serupa pernah muncul pada Maret 2021 yang lalu. Ketika itu warga negara asing (WNA) berkebangsaan Australia bernama Andrew Barnes juga berencana menggelar bisnis ‘kelas orgasme’ di Bali. Praktik tersebut rencananya dilaksanakan di Vila Suara Sidhi, yang berlokasi di Desa Lod Tunduh, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar.
Acara tersebut memasang tarif kepada peserta sebanyak USD 600 atau setara dengan sekitar Rp 8 juta. Namun akhirnya, kegiatan tersebut akan dibatalkan karena sudah menjadi sorotan publik, sebagaimana dilansir dari laman detik, Jumat (7/5/2021).
Kini ‘kelas orgasme’ serupa tersebut muncul kembali di Bali. Namun berbeda dengan sebelumnya, kini kelas tersebut dipasang dengan tarif lebih murah yakni dengan harga sebesar 20 euro. Kelas juga bakal dilaksanakan pada 8 Mei 2021 dari pukul 10.00-18.00 Wita di lokasi berbeda.
Identitas penyelenggara ‘kelas orgasme’ tersebut pun hingga kini belum diketahui. Namun berdasarkan informasi yang beredar, ‘kelas orgasme’ itu akan dilaksanakan di Karma House Tattoos, tepatnya di Jalan Penestanan Nomor 8 Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali.
Dalam situs eventbrite.com, ‘kelas orgasme’ tersebut juga akan didokumentasikan dengan video. Nantinya video tersebut akan dimanfaatkan untuk pemasaran kelas tersebut di Eropa.
Acara ‘kelas orgasme’ itu diselenggarakan oleh Intimacy Unleashed. Pengelolanya disebut mempunyai akun Instagram @intimacyunleashed.
Kabar ‘kelas orgasme’ itu pun kini tengah ditindaklanjuti oleh Kawnil Kemenkumham Provinsi Bali. Kepala Sub Bagian Humas, Reformasi Birokrasi dan Teknologi Informasi Kanwil Kemenkumham Provinsi Bali, I Putu Surya Dharma, mengatakan pihaknya bakal menyampaikan hal tersebut kepada imigrasi.
“Kita sampaikan pada pihak imigrasi dulu,” kata Surya Dharma dalam pesan singkatnya kepada awak media, Kamis (6/5/2021).
Surya belum menjelaskan lebih lanjut terkait langkah yang akan diambil pihaknya menindaklanjuti kabar ‘kelas orgasme’ tersebut.
Tak hanya Kanwil Kemenkumham, pihak kepolisian Bali juga ternyata tengah menyelidiki persoalan tersebut. Pihak kepolisian langsung mengecek lokasi yang disebut bakal dijadikan sebagai tempat pelaksanaan ‘kelas orgasme’ tersebut.
Namun, saat dicek, lokasi tersebut ternyata telah tutup sejak masa pandemi COVID-19 dan saat ini sedang direnovasi.
“Yang di lokasinya itu sudah tutup sejak pandemi COVID-19 ini. Kemudian di lokasi tersebut juga itu sedang renovasi juga, jadi tidak ada buka. Itu hasil pengecekan (dan) koordinasi dengan owner-nya lah,” kata Kapolres Gianyar AKBP Dewa Made Adnyana.
Adnyana menuturkan, owner dari Karma House Tattoos sempat menyampaikan bahwa lokasinya memang pernah diminta untuk digunakan sebagai tempat penyelenggaraan ‘kelas orgasme’ tersebut. Namun permintaan itu sudah sekitar dua tahun yang lalu.
“Namun yang bersangkutan menolak karena tidak sesuai dengan adat maupun kebudayaan di Bali. Kemudian dari hasil juga dengan kelian adat di sana juga tidak ada (penyelenggaraan tersebut). Kemudian di lokasi tersebut hubungan dengan desa adat juga bagus,” ucap Adnyana.
Pihak kepolisian hingga kini masih menyelidiki acara tersebut. Belum diketahui siapa penyelenggara acara tersebut.(detik)