seputar – Aceh | Gempa magnitudo (M) 4,6 terjadi di Meulaboh, Aceh. Gempa dirasakan di Meulaboh hingga Nagan Raya.
“Pusat gempa berada di laut 17 Km barat daya Meulaboh,” tulis BMKG di akun Twitter-nya, Selasa (23/8/2022).
Titik gempa berada di kedalaman 39 Km pada pukul 23.45: WIB. Titik koordinat: 4,05 LU-96,00 BT.
Gempa dirasakan dalam skala MMI III di Nagan Raya dan Meulaboh. Skala MMI III berarti getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Belum diketahui kerusakan dan korban jiwa akibat gempa ini.
Warga Berhamburan
Gempa magnitudo (M) 6,5 juga terjadi di wilayah Kaur, Bengkulu. BNPB menyebut gempa di Bengkulu itu terjadi cukup kuat beberapa detik sehingga warga berhamburan ke luar rumah.
“Laporan sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu bahwa guncangan gempa bumi dirasakan cukup kuat selama 2-6 detik dan beberapa masyarakat dibuat panik sehingga berhamburan keluar rumah,” tulis BNPB di akun Twitter-nya, Selasa (23/8/2022).
Informasi yang didapat BNPB, guncangan dirasakan kuat di wilayah Kabupaten Muko-Muko, Bengkulu Selatan, Rejang Lebong, Kota Bengkulu, dan Bengkulu Utara. Guncangan juga dirasakan di Kabupaten Seluma, Kepahiang, dan Pesisir Tengah.
“Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Provinsi Bengkulu saat ini sedang turun ke lapangan untuk asesmen awal dan me-monitoring dampak yang terjadi akibat gempa bumi. Hasil asesmen sementara belum ada laporan mengenai kerusakan maupun korban jiwa,” ujar BNPB.
BMKG menganalisis gempa akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menghunjam ke bawah Lempeng Eurasia. BMKG mengumumkan gempa terjadi pada Selasa (23/8) pukul 21.31 WIB di wilayah Samudra Hindia, barat Bengkulu.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 6,3. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 5,22 LS dan 102,95 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 80 km arah selatan Kota Manna, Bengkulu, pada kedalaman 52 km.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia, tepatnya di zona megathrust. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono melalui keterangan tertulis, Selasa (23/8).
Pesisir Barat Lampung
Sementara itu, gempa magnitudo (M) 5,0 terjadi di Pesisir Barat, Lampung. Gempa di Lampung ini tidak berpotensi tsunami.
“Tidak berpotensi tsunami,” tulis BMKG di akun Twitter-nya, Rabu (24/8/2022).
Titik gempa berada di kedalaman 10 Km terjadi pada pukul 02.46 WIB. Titik koordinat gempa 6,34 LS-103,67 BT.
Pusat gempa berada di 131 Km Barat Daya Pesisir Barat, Lampung. Belum diketahui kerusakan dan korban jiwa akibat gempa di Lampung ini.(detik)