seputar-Cianjur | Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan menyebutkan bahwa 44 orang meninggal dunia akibat gempa M5,6 di Cianjur, Jawa Barat. Para korban dilaporkan terus berdatangan ke 4 rumah sakit di Cianjur.
“44 Orang dilaporkan meninggal dunia. Ratusan korban luka. Tersebar di 4 RS di Cianjur,” kata Doni saat dihubungi iNews TV, Senin (21/11/2022).
Menurutnya, para korban kini membutuhkan banyak kebutuhan logistik. Karena banyak warga yang dilaporkan mengungsi ke lapangan terbuka.
“Tenda lapangan sangat dibutuhkan, dan tenaga kesehatan juga sangat dinantikan para korban,” katanya.
Sementara itu Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen Suharyanto menjelaskan bahwa sebanyak 14 orang meninggal dunia akibat gempa M5,6 di Cianjur, Jawa Barat.
“Dilaporkan sementara 14 orang meninggal dunia dari 3 daerah di Cianjur, 17 orang luka-luka,” kata Suharyanto dalam konferensi pers, di Jakarta, Senin (21/11/2022).
Suharyanto menegaskan bahwa pihaknya segera meninjau lokasi untuk memastikan hak dan bantuan kepada para korban bisa diterima.
“Kami besok akan ke sana, sesegera mungkin juga kami akan bento posko penanganan bencana, akan membawa logistik kepada para pengungsi yang terpaksa harus mengungsi akibat bencana ini,” katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur, Fatah Rizal menjelaskan bahwa tiga balita meninggal dunia dalam gempa M5,6 di Cianjur, Jawa Barat.
“Kami masih mencatat data dan korban yang masuk, tapi data sementara 3 balita meninggal dunia,” katanya.
Ia pun menambahkan bahwa data sementara, sembilan orang meninggal dunia dan dirawat di RSUD Cianjur.
“Sementara sembilan orang meninggal dampak gempa M5,6. Potensi bertambah karena ambulans dan korban terus berdatangan ke RSUD Kabupaten Cianjur,” katanya.
Sebelumnya, gempa berkekuatan 5,6 M yang berpusat di Cianjur, Jawa Barat, yang terasa hingga ke 14 wilayah. Terkait gempa ini, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa gempa ini terjadi akibat patahan.
25 Kali Gempa Susulan
Dwikorita Karnawati melaporkan dari hasil monitoring BMKG terjadi 25 kali gempa susulan pascagempa utama M5,6 yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, siang tadi pukul 13.21 WIB.
“Hingga sekarang hasil monitoring BMKG adanya 25 kali gempa susulan dengan magnitudo terbesar 4 dan magnitudo terkecil 1,8,” ungkap Dwikorita saat Konferensi Pers secara virtual, Senin (21/11/2022).
Dari analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,6. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 6,86° LS ; 107,01° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 11 km.
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto melaporkan hingga saat ini tercatat sebanyak 14 orang meninggal dunia akibat gempa M5,6 di Cianjur, Jawa Barat.
“Baru saja kami mendapat informasi bahwa korban jiwa khususnya di kabupaten Cianjur ini sudah 14 orang meninggal dunia. Saya tambahkan lagi 14 orang meninggal dunia yaitu di kecamatan Cilaku Desa Rancagoong Kecamatan Cianjur Desa Limbangan Sari, dan Kecamatan cugenang,” ungkapnya.
Suharyanto mengatakan korban jiwa diperkirakan akan terus bertambah. “Tentu saja ini informasi ini akan berkembang terus karena seperti kita ketahui bersama bahwa pendataan terkait korban apabila terjadi gempa tidak bisa dilaksanakan secara cepat dengan korban akan terus bertambah.” (okezone)