seputar-Garut | Tim gabungan Satgas penanganan Covid-19 Kabupaten Garut mendatangi sejumlah pusat perbelanjaan di kawasan perkotaan Garut untuk penegakan protokol kesehatan, bebrapa waktu lalu. Dalam kegiatan tersebut, sejumlah tempat yang didatangi diketahui melanggar protokol kesehatan dan melanggar aturan.
Tim gabungan mengingatkan pengunjung agar menggunakan masker dan menjaga jarak. Selain mengingatkan pengunjung, pengelola pusat perbelanjaan pun ikut diingatkan karena tidak membatasi pengunjung sehingga terjadi kerumunan seperti diwartawakan merdeka.com, Kamis (6/5/2021).
Ada cerita menarik dalam kegiatan tersebut. Saat tim gabungan, termasuk di dalamnya Komandan Kodim (Dandim) 0611 Garut, Letkol CZi Deni Iskandar yang juga Wakil Ketua Satgas penanganan Covid-19 Kabupaten Garut turut mengingatkan pengunjung untuk menggunakan masker, salah seorang emak-emak malah melawan.
Dia bahkan sempat memaki-maki Dandim yang terlihat menggunakan seragam dinas sambil menunjuk-nunjuk di hadapan anggota satgas dan pengunjung lainnya.
Sang emak saat itu mengaku memilih tidak menggunakan masker karena urusan meninggal adalah urusan Tuhan. Selain itu juga, ia menyebut jika menggunakan masker maka dia malah akan mati karena yang ia hirup adalah Co2 atau karbon dioksida.
Sempat terjadi ketegangan antara sang emak dengan Dandim dan juga satgas karena beradu argumen. Akhirnya, sang emak pun dibawa oleh tim satgas untuk diperiksa tim karena memberikan edukasi yang kurang baik kepada warga lainnya. Akhirnya, sang emak pun mau menggunakan masker.
Belakang diketahui emak-emak tersebut berinisial RR (65), warga Kota Bandung. RR pun dibawa ke Polres Garut untuk diperiksa.
Wakil Ketua Satgas penanganan Covid-19 Kabupaten Garut, Letkol CZi Deni Iskandar mengungkapkan bahwa ia memang sempat mendapat makian dari salah satu pengunjung pusat perbelanjaan. Saat itu ia awalnya melakukan pantauan bersama tim gabungan ke beberapa pusat perbelanjaan di kawasan perkotaan Garut.
Hasil dari pemantauan, hampir semua yang didatangi tidak menerapkan protokol kesehatan, khususnya di tempat penjualan pakaian. Pihaknya pun saat itu langsung melakukan teguran kepada pengunjung, termasuk juga kepada pengelola pusat perbelanjaan.
“Saat mengingatkan salah satu pengunjung malah ada yang memaki saya. Saya cukup heran dan kaget juga, ternyata masih ada yang berpikirnya seperti itu. Ko bisa mikirnya seperti itu. Memang urusan mati itu urusan Allah, tapi manusia harus berupaya,” ujarnya.
Meski demikian, Dandim menyebut bahwa apa yang dilakukannya adalah untuk keselamatan bersama karena saat ini pandemi Covid-19 masih terjadi di Indonesia. Sebagai Wakil Ketua Satgas penanganan Covid-19 Kabupaten Garut, menurutnya, mengingatkan warga untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan selama pandemi adalah kewajibannya juga.
“Kalau kita mengabaikan, yang kita khawatirkan adalah naiknya kembali kasus Covid-19 di Kabupaten Garut. Padahal saat ini kan trennya bagus, menurun. Sekarang jelang lebaran, kita paham bahwa semuanya ada kebutuhan, tapi tolong agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan,” sebutnya.(merdeka)