seputar-Medan | Berdasarkan hasil survei BNN – LIPI 2019 Provinsi Sumatera Utara menempati peringkat pertama dalam penyalahgunaan narkotika.
Hal itu dikatakan Direktur Program Yayasan MPlus Erwin saat melakukan pertemuan membangun kemitraan antarinstansi dan CSO yang ada di Kota Medan, Selasa (30/3/2021).
“Menyikapi hal ini kita melakukan pertemuan membangun kemitraan antarinstansi dan CSO yang ada di Kota Medan untuk berkolaborasi dalam penanggulangan narkotika di Sumatera Utara khususnya Kota Medan,” kata Erwin, Rabu (31/3//2021) dalam press releasenya.
Menurutnya, pemerintah dan masyarakat harus bisa lebih peduli dan berperan aktif di lingkungannya baik dalam hal pencegahan, perawatan maupun pasca perawatan korban penyalahgunaan narkoba agar terciptanya lingkungan yang kondusif.
Sementara, dalam hal pencegahan, lanjutnya, Yayasan Medan Plus akan terus membangun pusat-pusat layanan informasi dan edukasi di setiap kecamatan maupun di kelurahan yang ada di Kota Medan. Hal ini merupakan upaya kita dalam membantu pemerintah provinsi maupun kota.
“Hal tersebut di atas bisa terwujud kalau seluruh masyarakat dan pemerintah mau ikut berperan aktif bekerja sama dan berani menjaga lingkungannya masing-masing serta peduli dengan melakukan pencegahan, sosialisasi serta penanganan pemulihan khususnya bagi korban penyalahgunaan narkoba,” ujarnya.
Erwin menyebutkan, adapun wilayah kecamatan/kelurahan yang diinisiasi Posko sebagai pusat informasi narkoba dan HIV sejauh ini baru terbentuk 4 posko (Medan Area, Medan Tembung, Medan Sunggal, Medan Selayang) dari rencana 10 posko yang akan diinisiasi Medan Plus. Harapannya dapat mengembangkan di 21 kecamatan dan dapat bersinergi dengan pemerintah.
“Dalam kerja di lapangan nantinya Medan Plus berharap dapat berkolaborasi dengan pihak kelurahan/kecamatan dan dapat juga di sinkronkan dengan Program P4GN,” katanya.
Pertemuan tersebut Kesbangpol, Dinkes provinsi dan kota, KPA provinsi dan kota, Polrestabes diwakili Kasat Narkotika, Kapema, Paralegal JIP, Dinas Sosial, Sekda Kota Medan, DP3APM, BRSKPN Insyaf, Yayasan Galatea, Biro Hukum, Advokat.
“Masing masing peserta menyambut baik dengan harapan memang penanggulangan pencegahan narkoba harus bisa bersinergi dengan semua pihak,” katanya mengakhiri. (YN/rel)