seputar-Medan | Ratusan anggota Himpunan Mahasiswa Ikatan Keluarga Labuhanbatu Raya (HM Iklab Raya) kembali berunjuk rasa di depan Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Sumatera Utara dan Kantor Gubsu, di Medan Kamis siang (2/5/2024).
Sambil membawa sejumlah spanduk dan berorasi, mereka menyoroti dugaan pungutan liar (pungli) yang diduga melibatkan Sekretaris Disdik Sumut. Selain itu mereka juga menyoroti sejumlah permasalahan yang terjadi di lingkungan dinas tersebut.
Dengan penjagaaan puluhan personel polisi, aksi demo mereka ini merupakan yang ketiga setelah sebelumnya mereka menggelar unjuk rasa di Kantor Gubsu dan Kejaksaan Tinggi Sumut pada Jumat 5 April 2024 lalu.
Kali ini dalam orasinya, Koordinator Aksi Irham Sadani Rambe yang juga Ketua Umum HM Iklab Raya menyerukan kepada Kejati Sumut memeriksa Sekretaris Disdik Sumut dan meminta pihak berwenang menyelidiki secara menyeluruh dugaan pungli yang terjadi di dinas tersebut.
Kepada Pj Gubsu, mereka mendesak agar mencopot Sekretaris Disdik Sumut lantaran diduga banyak lalai dalam berbagai permasalahan yang terjadi di lingkungan Disdik Sumut.
Mereka menyoroti adanya dugaan praktik pungli yang baru-baru ini terjadi, termasuk dugaan pungutan kepada puluhan kepala sekolah sebesar Rp10 juta per kepala sekolah, dengan modus laporan pengelolaan dana BOS oleh Inspektorat.
“Kami meminta Kejaksaan Tinggi Sumut segera memanggil Sekdis Sumut dan memeriksanya untuk mengusut dugaan pungli yang terjadi apakah benar adanya, serta mengungkap berbagai dugaan korupsi lainnya di Disdik Sumut,” tambahnya.
Mereka juga meminta DPRD Sumut menggelar rapat dengar pendapat dengan memanggil Kepala Disdik Sumut terkait laporan pertanggungjawaban serta manfaat pengadaan “Kampung Beasiswa” di PRSU, karena diduga terdapat kerugiaan negara di program tersebut.
“Kami akan turun aksi berjilid-jilid sampai kasus ini dituntaskan. Dan akan membawa massa lebih besar lagi sampai oknum Sekdisdik Sumut dicopot, ” tegas Irham. (red)