seputar-Medan | Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi bercerita soal pelayanan kepada warga yang ingin membayar pajak kendaraan. Edy mengaku pernah mengamuk gara-gara tak dilayani setelah mengantre 4 jam.
“Saya pernah coba, bayar pajak antre, dari jam 08.00 WIB sampai 12.15 WIB. Begitu saya sampai tempat, dia off, istirahat. Ngamuk-lah saya di situ, capek saya ngantre,” ujar Edy di Medan, Kamis (4/2/2021).
Dia mengatakan hal itu terjadi saat dirinya 4 bulan menjabat sebagai gubernur. Dia mengatakan pelayanan kepada warga harus diperbaiki.
“Itu 4 bulanlah saya jadi gubernur. Orang tahunya kan saya marah-marah, jadi marah-marah itu salah satu trik memperkenalkan diri,” jelasnya.
Selain itu, Edy mengungkap soal jumlah kendaraan bermotor yang menunggak pajak di Sumut. Dia mengatakan, dari 16 juta kendaraan bermotor di Sumut, cuma 2 juta yang membayar pajak.
“Saya ingin sampaikan sama Bapak, kendaraan bermotor kita itu 16 juta sekian yang harus membayar pajak. Yang bayar sekarang nggak cukup, (cuma) 2 juta,” kata Edy.
Dari 2 juta pembayaran pajak kendaraan bermotor itu, Edy mengatakan Pemprov mendapatkan Rp5 triliun. Namun pendapatan itu tidak cukup untuk memperbaiki jalan yang ada di Sumut.
“Katakanlah 2 juta, itu sudah Rp5 triliun pajak itu. Ini semua teriak-teriak bilang aspal bolong,” ujarnya.
Dia berharap seluruh pemilik kendaraan bermotor taat membayar pajak. Dia mengatakan pajak membantu Pemprov melakukan perbaikan infrastruktur dengan cepat. (detik)