seputar-Medan | Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi menyampaikan permohonan maafnya kepada tokoh agama, lembaga adat, ketua organisasi kemasyarakatan (Ormas) Tionghoa, dan ketua yayasan yang telah memilih bersilaturahmi dengannya dengan meninggalkan keluarga dalam merayakan Imlek 2572 yang bertepatan jatuh pada Jumat (12/02/2021).
“Perayaan Imlek tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini kita dihadapkan dengan musibah Covid-19 yang masih mewarnai kehidupan kita dalam beraktivitas dan bermasyarakat. Begitupan kita harus tetap bersyukur karena masih diberikan nikmat kesehatan dan kelapangan waktu untuk bersilaturahmi,” sebut Gubsu Edy Rahmayadi saat bersilaturahmi dengan masyarakat Tionghoa Sumut di Aula Kampus Hijau Sekolah Tinggi Bahasa Asing Persehabatan Indonesia Asia (STBA-PIA).
Gubsu yang hadir bersama keluarga besarnya, turut disambut Ketua Umum Masyarakat Indonesia Tionghoa Sumatera Utara (MITSU) Fadjar Suhendra, Ketua Harian MITSU Juswan Tjoe, perwakilan Marga Goh Robert Goh, Ketua Majelis Buddhayana Indonesia Eddy Suyono, Ketua KOMPAK Iwan Hartono, Ketua Tiocio Djaesianto Law, perwakilan Marga Lim Amrin Susilo Halim, Ketua Majabumi/Marga Zhang Solihin Chandra, perwakilan Yayasan Sosial Angsapura Halim Loe.
Hadir juga Ketua Maitrea Satria Wira, perwakilan Lembaga Promosi Kesenian Sumut Teh Kia Tjoh, perwakilan Perkumpulan Warga Hok Cio Agus Sudjana, Ketua Lembaga Kerja Sama Ekonomi Sosial dan Budaya Indonesia Tionghoa Sumut Pieter Suhendra, perwakilan Perkumpulan Warga Hunan Darsen Song, Ketua Matakin Muslim, Sekretaris MITSU Usman Anwar, dan Goh Kiet Tie.
Dalam pertemuan itu Gubsu mengajak masyarakat Tionghoa yang merayakan tradisi Imlek di masa pandemi Covid-19 tahun ini, tetap menerapkan protokol kesehatan agar mata rantai penyebaran virus tersebut bisa diputus. “Selamat Tahun Baru Imlek 2572,” ujar Gubsu.
Sebelumnya Fadjar Suhendra menyampaikan apreasiasinya kepada Gubsu Edy Rahmayadi dan keluarga yang sudah berkenan hadir pada Silaturahmni Masyarakat Tionghoa Sumut berkaitan perayaan tradisi Imlek di Kampus STBA-PIA.
“Kami masyarakat Tionghoa Sumut merasa bangga dn terharu, karena di masa pandemi Covid-19 ini Gubsu masih mau meluangkan waktunya untuk bersilaturahmi. Ini menunjukkan bahwa keharmonisan antarumat beragama di Sumut masih terjaga dan terpelihara,” sebut Fadjar.
Di bagian lain, Fadjar juga memuji keberhasilan Gubsu dan jajarannya yang terus berusaha dan berjuang dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di wilayah Sumatera Utara.
“Kita menyadari bahwa pemulihan ekonomi memerlukan waktu dan kerja sama seluruh stakeholder. Untuk itu, mari sama-sama kita bantu pemerintah dan berjuang bersama agar ekonomi di Sumut segera pulih seperti sedia kala,” ujar Fadjar.
Sementara Robert Goh mengaku bahagia dan bangga bisa bersilaturahmi dengan Gubsu Edy Rahmayadi dan keluarga serta masyarakat Tionghoa dari berbagai elemen.
“Ini membuktikan bahwa hubungan antarumat beragama di Sumut masih terjaga dengan baik. Dan ini juga harus dipertahankan serta menjadi contoh untuk daerah-daerah lainnya di Indonesia. Semoga kita tetap saling menjaga keharmonisan antarumat beragama di Sumut, agar kita bisa berkarya dan beraktivitas dengan aman, nyaman, dan tentram,” sebut Robert yang juga Presidium MITSU. (RIL)