seputar – Beijing | Amerika Serikat (AS) memilih bungkam terkait laporan bahwa Tiongkok telah menguji coba rudal hipersonik berkemampuan nuklir pada Agustus lalu.
Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki pada Senin (18/10/2021) menolak mengomentari uji rudal canggih Beijing yang dilaporkan The Financial Times itu.
“Saya tidak akan mengomentari laporan spesifik itu,” kata Psaki ketika ditanya apakah dia dapat mengonfirmasi laporan bahwa uji coba senjata Tiongkok itu telah mengejutkan para pejabat AS.
Psaki mengulangi pernyataan Menteri Pertahanan Lloyd Austin sebelumnya tentang masalah ini, menggarisbawahi kekhawatiran AS tentang kemampuan militer Tiongkok yang terus dikejar.
“Saya tahu, Menteri Austin, harus saya katakan, ditanyai pertanyaan ini pagi ini dan membahasnya,” kata Psaki. “Saya tidak akan mengomentari laporan khusus ini,” paparnya, seperti dilansir AP, Selasa (19/10/2021).
“Saya dapat mengatakan, dan menggemakan apa yang dia katakan, yaitu, secara umum, kami telah memperjelas kekhawatiran kami tentang kemampuan militer yang terus dikejar Tiongkok, dan kami konsisten dalam pendekatan kami dengan Tiongkok,” kata Psaki.
“Kami menyambut persaingan yang ketat, tetapi kami tidak ingin persaingan itu menjadi konflik, dan itu tentu juga kami sampaikan secara pribadi,” paparnya.
Pada hari Minggu, The Financial Times dengan mengutip sumber yang mengetahui tes rudal hipersonik Tiongkok melaporkan bahwa Beijing telah menguji rudal hipersonik berkemampuan nuklir pada bulan Agustus yang membuat intelijen AS tercengang.
Laporan itu mengatakan militer Tiongkok meluncurkan roket yang dilengkapi dengan kendaraan luncur hipersonik yang terbang melalui ruang orbit rendah sebelum turun untuk mencapai sasarannya.
Rudal itu, menurut laporan tersebut, meleset dari sasarannya sekitar 24 mil.
Beijing sendiri menolak laporan itu, menyebut tes itu sebagai eksperimen pesawat ruang angkasa rutin. Pada Juli 2020 lalu, AS mengungkapkan rencananya untuk mengembangkan rudal hipersonik, mengikuti jejak Tiongkok dan Rusia.(sindo)