seputar – Taipei | Sedikitnya 21 pesawat militer Tiongkok terdeteksi mengudara di sekitar wilayah Taiwan pada Sabtu (20/4) waktu setempat. Aktivitas militer Beijing di sekitar wilayah Taipei semakin meningkat sebulan menjelang pelantikan presiden terpilih, Lai Ching-te, yang akan digelar 20 Mei mendatang.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (20/4/2024), laporan Kementerian Pertahanan Taiwan menyebut 21 objek udara terdeteksi di sekitar wilayahnya sejak Sabtu (20/4) pagi. Disebutkan bahwa terdapat jet tempur J-16 dan pesawat angkut jarak menengah Y-8, serta drone milik Tiongkok di antara objek udara tersebut.
“Sebanyak 17 pesawat (dari total 21 pesawat) melintasi garis median dan perpanjangannya, memasuki zona (identifikasi pertahanan udara) utara, tengah, dan barat daya kami, dan bergabung dengan kapal-kapal PLA (Tentara Pembebasan Rakyat – militer Tiongkok) untuk patroli tempur bersama,” sebut Kementerian Pertahanan Taiwan dalam pernyataannya.
Ditambahkan Kementerian Pertahanan Taiwan dalam pernyataannya bahwa Angkatan Bersenjata Taiwan “memantau aktivitas tersebut dengan sistem pengawasan bersama kami, dan telah mengirimkan aset-aset yang sesuai untuk meresponsnya”.
Garis median membagi dua perairan Selat Taiwan, yang merupakan jalur sempit sepanjang 180 kilometer yang memisahkan Taiwan dengan daratan utama Tiongkok.
Beijing tidak mengakui garis median karena mengklaim Taipei, yang memiliki pemerintahan demokratis sendiri, sebagai bagian wilayah kedaulatannya. Tiongkokjuga menyatakan tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya suatu saat nanti.
Militer Tiongkok mengirimkan pesawat-pesawat tempur dan kapal angkatan laut ke sekitar wilayah Taiwan hampir setiap hari. Para pakar menilai langkah Beijing itu menjadi bentuk “pelecehan zona abu-abu” yang bukan aksi perang langsung tapi cukup melemahkan Angkatan Bersenjata Taipei.
Jumlah pengerahan terbanyak sepanjang tahun ini terjadi pada Maret lalu, ketika 36 pesawat militer Tiongkok terdeteksi mengudara di sekitar Taiwan dalam periode 24 jam.
Rekor tahun lalu terjadi pada September, saat Beijing mengirimkan 103 pesawat militernya — 40 pesawat di antaranya melintasi garis median– dalam kurun waktu 24 jam. (detik)