SEBUAH buku anak-anak yang dipinjamkan keluar dari perpustakaan 111 tahun yang lalu akhirnya dikembalikan, setelah 40.000 hari terlambat. Buku, New Chronicles of Rebecca, diambil dari Perpustakaan Umum Boise di Idaho, di Amerika Serikat (AS), pada 1910 sebelum dikembalikan secara anonim.
Tiket di dalam buku itu menyatakan bahwa pengguna akan mulai dikenakan denda dua sen per hari jika buku tidak dikembalikan dalam waktu dua minggu, demikian diwartakan Mirror.
Buku ini pertama kali diterbitkan pada 1907 dan menceritakan kisah kehidupan seorang gadis dan bibinya dan kemudian diadaptasi menjadi film musikal pada 1938 dengan dibintangi Shirley Temple.
Staf di perpustakaan mengatakan mereka tidak langsung menyadari bahwa buku itu adalah benda antik. Namun, mereka mulai meneliti sejarahnya setelah memperhatikan bahwa buku itu tampak sangat tua.
“Meja kasir memperhatikan bahwa (buku) itu agak tua dan tidak memiliki tanda apa pun, jadi mereka memeriksanya,” kata Staf Perpustakaan Anne Marie Martin kepada afiliasi NBC KTVB dari Boise.
“Akan sangat bagus jika kita bisa mengetahui apa yang terjadi, tetapi terkadang ada misteri dalam sejarah.”
Setelah Perpustakaan Umum Boise menyambut kembali kepulangan koleksinya itu, buku tersebut ditempatkan di ruang sejarahnya. Buku di ruang sejarah ini dapat dilihat tetapi tidak untuk diperiksa dan dibawa pulang oleh pengguna.
Meski 110 tahun adalah waktu yang lama, buku ini ternyata bukanlah yang paling lama dikembalikan setelah dipinjam.
Novel “The Siege of Troy and The Wanderings of Ulysses” karya Charles Henry Hanson yang dipinjam dari sebuah perpustakaan baru dikembalikan 133 tahun kemudian. Buku itu dipinjam oleh Rusholme Hutton pada 1883 dan baru dikembalikan oleh cucunya Stephen Hutton.
“Ketika ibuku meninggal pada Desember 1971, tidak banyak yang tersisa. Salah satu yang saya dapatkan adalah buku ini,” kata Hutton.
“Saya selalu bermaksud melakukan sesuatu tentang itu dan selalu niat saya untuk mengembalikan buku itu.” Akhirnya dia mengembalikan buku itu ke perpustakaan dengan sebuah surat dan untungnya pimpinan perpustakaan setuju untuk mengabaikan denda keterlambatan sebesar 10.600 poundsterling (sekira Rp202 juta). (okezone)