seputar-India | Sebuah panggilan telepon menjadi momen yang sangat menggembirakan sekaligus melegakan ketika panggilan itu membawa kabar bahagia. Inilah yang dirasakan Mohammed Bava saat seorang teman menghubunginya untuk member kabar yang tak terduga tapi menyenangkan. Teman itu mengatakan kepadanya bahwa dia telah memenangkan 10 juta rupee (Rp1,8 miliar) dalam lotre yang telah dia coba menangkan selama hampir satu tahun.
Panggilan telepon itu terjadi pada Senin (25/7/2022) lalu. Empat hari kemudian, nama Bava pun terkenal dan menjelma menjadi selebritas di kota kelahirannya Kasargod di negara bagian selatan Kerala.
Lotre sebagian besar ilegal di sebagian besar negara bagian India. Tetapi berapa wilayah, termasuk Kerala, mengizinkannya di bawah pengawasan dan peraturan yang ketat.
Kemenangan itu tidak mungkin datang pada waktu yang lebih baik bagi Bava. Mengapa? Karena dia dililit hutang besar-besaran. Dia telah berjuang untuk membayar kembali uang kepada pemberi pinjaman dan ini telah menempatkan tekanan finansial dan emosional yang besar pada dirinya dan keluarganya.
Sebagai upaya terakhir, keluarga telah memutuskan untuk menjual rumah mereka untuk membayar hutang. Beberapa jam sebelum telepon datang, Bava hampir membuat kesepakatan dengan pembeli untuk menjual rumahnya.
Pada 25 Juli lalu, dia dijadwalkan bertemu dengan calon pembeli pada pukul 17.30 waktu setempat untuk mengkonfirmasi penjualan rumahnya dan menerima pembayaran di muka.
Tapi takdir berkata lain ketika temannya yang bernama Ganesh menelepon.
Pukul 15.20 waktu setempat, dia mendapat pesan WhatsApp harian dari Ganesh tentang hasil lotre hari itu. Ganesh pun langsung menghubunginya.
“Saya sangat lega. Saya kehabisan orang untuk meminta bantuan,” kata Bava kepada BBC.
“Kami sangat gembira, kami tidak punya kata-kata untuk menggambarkan emosi kami,” lanjutnya.
Setelah pajak, Bava diperkirakan mendapatkan 6,3 juta rupee (Rp1,2 miliar). Tidak jelas kapan tepatnya dia bisa mendapatkan uang itu. Tapi dia tidak khawatir lagi karena pemberi pinjaman telah berhenti mengetuk pintunya.
“Para debitur diam setelah saya menang. Orang-orang menuntut uang ketika Anda tidak punya. Tapi begitu mereka tahu saya akhirnya punya uang untuk membayar mereka kembali, keadaan menjadi tenang,” katanya.
Keluarga Bava pernah menjadi keluarga kelas menengah yang bebas utang. Bava bekerja sebagai kontraktor di sektor konstruksi tetapi pekerjaannya mulai terhenti dalam beberapa tahun terakhir. Keadaan semakin memburuk setelah pandemi Covid-19 melanda India dan dunia pada awal 2020.
Dia berjuang untuk mencari pekerjaan dan hutangnya terus menggunung. Dia menjaga keluarga tetap bertahan dengan mengambil pinjaman. Dia memiliki lima anak, dua di antaranya baru saja menikah. Bava pun harus membayar pernikahan anaknya yang semakin memperburuk kesengsaraan keuangannya.
Dia juga membayar perjalanan putranya ke Qatar dengan harapan dia akan mendapatkan pekerjaan yang baik di sana. Dia mengambil lebih banyak uang dari keluarga sebagai pinjaman untuk ini.
Dia terus berharap bahwa pekerjaannya akan meningkat dan dia akan dapat melunasi hutangnya, yang mencapai sekitar 5 juta rupee (Rp936 juta) pada Juli ini.
“Utang dari biaya pernikahan itu sekitar 1 – 1,5 juta rupee (Rp187 juta – Rp281 juta),” katanya.
“Saya harus membayar semua orang kembali tetapi tidak memiliki sumber pendapatan,” terangnya.
Utang yang menggunung menjadi sumber kekhawatiran yang terus-menerus bagi keluarga. Setelah gagal menemukan sumber pendapatan lain atau cara untuk membayar kembali pinjaman mereka, keluarga itu mengambil keputusan yang sulit untuk menjual rumah tersebut.
Mereka telah pindah ke rumah impian mereka baru-baru ini dan sekarang mereka harus menjualnya. Bava pun telah menemukan rumah untuk disewa keluarganya nanti sebelum menjual rumahnya.
Di saat-saat itulah, dia sempat mencoba peruntungannya dengan lotre selama setahun tetapi tidak banyak berhasil. Dia mengatakan itu adalah langkah putus asa dan dia tahu dia membutuhkan keajaiban untuk menang karena peluangnya sekali dalam sejuta. Dia menunggu selama bertahun-tahun untuk mendapatkan kemenangan terobosan tetapi akhirnya menyerah dan memutuskan untuk menjual rumahnya.
Bava diketahui membeli tiket dari temannya Ganesh, yang mengelola sebuah toko kecil yang menjual tiket lotre. Setiap hari dia akan membeli tiket darinya dan mengetahui dari Ganesh bahwa dia tidak menang. Rutinitas ini berlangsung selama satu tahun.
Ganesh sangat senang ketika mengetahui bahwa temannya telah menang dan segera menghubunginya.
“Anda telah diselamatkan,” serunya saat menelepon Bava.
Bava mengingat kata-kata persis dari Ganesh ini. Dia memang telah diselamatkan.
Dia dan keluarganya tidak memiliki kata-kata untuk menggambarkan kebahagiaan mereka ketika panggilan telepon datang.
Hadiah uang mungkin tampak seperti jumlah yang besar, tetapi tidak banyak yang tersisa setelah Bava melunasi hutangnya. Tetapi dia ingin menggunakan jumlah yang tersisa untuk digunakan dengan baik.
Dia ingin membantu temannya Ganesh dalam membeli rumah. “Ganesh juga berjuang karena dia tidak memiliki rumah sendiri,” ujarnya. Dia juga ingin menyumbangkan sejumlah uang untuk orang miskin. (okezone)