seputar – London | Raja Charles III menyampaikan pidato pertamanya di Istana Buckingham, London, Inggris, setelah menggantikan sang ibu, Ratu Elizabeth II yang meninggal dunia pada Kamis (9/9/2022) waktu setempat.
Dalam pidato perdananya sebagai orang nomor satu di Inggris, Charles memastikan akan selalu berusaha melayani warga sipil seperti yang sudah dilakukan sepanjang hidupnya sebelum menjadi seorang raja.
“Di mana pun Anda tinggal, di Inggris atau di wilayah seluruh dunia dan apa pun latar belakang dan keyakinan Anda, saya akan berusaha melayani Anda dengan kesetiaan, rasa hormat, dan cinta,” kata Charles, dikutip Reuters, Sabtu (10/9/2022).
“Seperti yang dilakukan Ratu sendiri dengan pengabdian tak tergoyahkan, saya juga sekarang dengan sungguh-sungguh berjanji pada diri saya sendiri, sepanjang sisa waktu yang Tuhan berikan kepada saya, untuk menegakkan prinsip konstitusional di jantung bangsa ini,” jelasnya.
Ini merupakan pertama kalinya Charles berkesempatan berbicara langsung dengan warga Inggris, Persemakmuran, bahkan dunia dalam kapasitasnya sebagai Raja.
Dalam kesempatan tersebut, Charles juga menyampaikan pesan manis untuk mendiang sang ibu.
“Dan untuk my darling Mama [Mama tersayang], ketika dirimu memulai perjalanan besar terakhir untuk bersama-sama dengan mendiang Papa tersayang, saya hanya ingin mengatakan terima kasih. Terima kasih atas cinta dan pengabdianmu kepada keluarga kita dan keluarga bangsa yang kamu layani dengan rajin selama ini,” kata Charles.
“May flights of Angels sing thee to thy rest,” kata dia mengakhiri pidato perdananya.
Raja Tertua di Usia 73!
Raja Charles III akan menjadi raja tertua Inggris sepanjang sejarah setelah naik takhta menggantikan mendiang sang Ibu, Ratu Elizabeth II .
Mengutip Reuters, Sabtu (10/9/2022), Charles sendiri akan diumumkan secara resmi sebagai raja dalam prosesi Dewan Aksesi di Istana St James, London pada hari ini.
Di usianya yang sudah menginjak 73 tahun, Charles akan menjadi sosok tertua yang menerima takhta kerajaan dalam sejarah Inggris. Sebelum Charles, Raja William IV adalah raja tertua dalam sejarah yang naik tahkta di usia 64 tahun pada 1830.
“Raja akan membuat deklarasi dan membaca serta menandatangani sumpah untuk menegakkan keamanan Gereja di Skotlandia dan menyetujui perintah Dewan yang memfasilitasi kelangsungan pemerintahan,”
Raja Charles III sendiri saat ini sudah berada di Istana Buckingham, dan telah melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Inggris Liz Truss. Ini merupakan jamuan perdana Raja Charles di Istana Buckingham untuk audiensi formal pertama mereka.
Sebelum Charles menduduki posisi Raja secara resmi, ia akan mengikuti sejumlah langkah formal dan tradisional. Dewan Aksesi akan terlebih dahulu melakukan pertemuan di Istana St. James untuk mengumumkan penguasa baru. Acara ini dipastikan tidak dihadiri sang pewaris takhta.
Dalam pertemuan tersebut, Lord President akan mengumumkan kematian penguasa yang dalam hal ini adalah Ratu Elizabeth. Kemudian, ia akan memanggil Clerk of The Council untuk membacakan Proklamasi Aksesi.
Dalam proklamasi itu, Charles akan memilih gelarnya. Proklamasi itu kemudian ditandatangani beberapa pihak yakni Camiila dan William, Uskup Agung Canterbury, Lord Chancellor, Uskup Agung York, Perdana Menteri, Lord Privy Seal, Lord Great Chamberlain, Earl Marshal, dan Lord President.
Charles kemudian akan mengadakan pertemuan dengan dewan pertamanya yang hanya dihadiri anggota dewan. Charles dalam kesempatan tersebut akan mendeklarasikan kematian Elizabeth dan membacakan beberapa sumpah.
Setelah itu, proklamasi pertama atas kekuasaan baru akan disampaikan kepada publik oleh Garter King of Arms di Istana St James. Terompet akan dibunyikan, diikuti dengan tembakan penghormatan di Hyde Park dan Tower of London.(CNBC)