seputar – Beijing | Hubungan Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) kembali memanas. Kali ini Tiongkok marah dan meminta AS ‘tidak bermain api’.
Panasnya hubungan kali ini dipicu atas laporan pesawat transpor militer AS mendarat di Taiwan pada pekan ini. Tiongkok meminta provokasi berisiko itu untuk dihentikan.
Seperti dilansir Xinhua dan China Daily, Jumat (16/7/2021), juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional Tiongkok, Kolonel Senior Wu Qian, menegaskan bahwa Taiwan merupakan bagian tak terpisahkan dari wilayah Tiongkok.
Wu menyatakan bahwa Tiongkok memantau secara saksama situasi ini.
“Pendaratan setiap pesawat militer asing di wilayah Tiongkok hanya bisa dilakukan dengan izin dari pemerintah Republik Rakyat Tiongkok. Pelanggaran oleh kapal-kapal atau pesawat-pesawat asing ke dalam wilayah udara Tiongkok akan memicu konsekuensi serius,” tegas Wu dalam konferensi pers pada Kamis (15/7) waktu setempat.
“Kami secara serius memperingatkan Amerika Serikat untuk tidak bermain api dan segera menghentikan tindakan berisiko dan provokatif, untuk tidak mengirim sinyal salah kepada kekuatan separatis ‘kemerdekaan Taiwan’ dan menghindari memperburuk ketegangan di Selat Taiwan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Wu juga memperingatkan Partai Progresif Demokratik yang berkuasa di Taiwan untuk tidak keliru menilai situasi dan tidak memicu masalah baru.
“Membuat provokasi dan mengupayakan ‘kemerdekaan’ dengan berkolusi dengan kekuatan asing hanya akan membawa Taiwan ke dalam situasi yang berbahaya,” ucapnya. “Tiongkok harus dan pasti akan bersatu,” tegas Wu.
Kementerian Pertahanan Tiongkok pun ‘gertak balik’ kepada pihak yang berupaya memisahkan Taiwan dari negara Tirai Bambu tersebut.
“Tidak ada yang seharusnya meremehkan tekad gigih, kemauan tak tergoyahkan dan kemampuan yang tangguh dari rakyat Tiongkok untuk menjaga kedaulatan nasional dan integritas wilayah,” imbuhnya.
“Tentara Pembebasan Rakyat akan tetap waspada dan mengambil tindakan apapun yang diperlukan untuk menghancurkan setiap agenda pemisahan diri di Taiwan,” tandas Wu dalam pernyataannya.
Diketahui bahwa pemerintah Tiongkok menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, tetapi para pemimpin Taiwan berpendapat mereka memiliki kedaulatan. Tiongkok telah mengingatkan bahwa Taiwan pada akhirnya nanti akan kembali bersatu dengan Tiongkok, bahkan jika perlu dengan kekerasan.(detik)