seputar – Jakarta | Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) AS mengumumkan varian baru corona Omicron telah ditemukan di negeri itu. Dalam keterangannya Rabu (1/12/2021) waktu setempat, varian yang memiliki 30 lebih mutasi itu terdeteksi di California bagian Utara.
Kepala Penasihat Medis Gedung Putih, Dr Anthony Faucy mengatakan kasus merupakan seseorang yang sudah divaksinasi lengkap. Namun ia baru kembali ke San Fransisco 22 November setelah bepergian ke Afrika Selatan (Afsel) dan dinyatakan positif 29 November.
“Orang itu melakukan karantina sendiri, dan semua kontak dekat telah dihubungi dan sejauh ini, dinyatakan negatif,” ujarnya dikutip CNBC International, Kamis (2/12/2021).
“Kami merasa senang bahwa pasien ini tidak hanya memiliki gejala ringan, tetapi sebenarnya gejalanya tampak membaik.”
Sementara itu, Gubernur California Gavin Newsom memperingatkan warga di Twitter. Namun ia meminta warga tidak panik. “Tidak ada alasan untuk panik, tetapi kita harus tetap waspada. Ini berarti kita harus mendapatkan vaksinasi, pakai masker di dalam ruangan.”
Pada kesempatan berbeda dalam konferensi pers di hari yang sama, ia mengatakan kasus yang terdeteksi pada orang berusia di antara 18 hingga 49 tahun. Ia belum menerima booster vaksin Covid-19, setelah enam bulan vaksin.
California sendiri belum akan melakukan pembatasan pergerakan akibat ini. Presiden AS Joe Biden sendiri meminta BPOM AS, FDA, dan CDC bergerak cepat terkait vaksin yang bisa mengantisipasi Omicron.
Omicron sendiri telah ditemukan di 23 negara di seluruh dunia, berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Minggu, Fauci telah memperingatkan AS akan segera menemukan kasus, pasca terdeteksinya varian ini di Ontario, Kanada.
Varian ini awalnya dikenal sebagai B.1.1.529. Omicron pertama kali terdeteksi di Botswana dan provinsi Gauteng Afsel, di mana Johannesburg berada.(CNBC)