seputar – Kabul | Ledakan dahsyat menewaskan lebih dari 50 jamaah setelah salat Jumat di sebuah masjid Kabul. Hal ini merupakan kejadian terbaru dalam serangkaian serangan terhadap sasaran sipil di Afghanistan selama bulan suci Ramadhan.
Besmullah Habib, Wakil Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri mengatakan, ledakan itu menghantam Masjid Khalifa Sahib di barat ibukota pada sore hari dikutip Reuters, Jumat (29/4/2022).
Serangan itu terjadi saat jamaah di masjid Sunni berkumpul setelah salat Jumat untuk sebuah jemaah yang dikenal sebagai Zikr – sebuah tindakan zikir yang dilakukan oleh beberapa Muslim tetapi dipandang sesat oleh beberapa kelompok Sunni garis keras.
Sayed Fazil Agha, kepala masjid, mengatakan seseorang yang mereka yakini sebagai pelaku bom bunuh diri bergabung dengan mereka dalam upacara tersebut dan meledakkan bahan peledak.
“Asap hitam membubung dan menyebar ke mana-mana, mayat berserak di mana-mana,” katanya kepada Reuters, seraya menambahkan bahwa keponakannya termasuk di antara yang tewas. “Saya sendiri selamat, tetapi kehilangan orang yang saya cintai.”
Warga Mohammad Sabir mengatakan dia telah melihat orang-orang yang terluka dimasukkan ke dalam ambulans. “Ledakannya sangat keras, saya pikir gendang telinga saya pecah,” katanya.
Sebuah sumber kesehatan mengatakan rumah sakit telah menerima 66 mayat dan 78 orang terluka sejauh ini.
Misi Amerika Serikat dan PBB ke Afghanistan mengutuk serangan itu, dengan yang terakhir mengatakan itu adalah bagian dari peningkatan kekerasan dalam beberapa pekan terakhir yang menargetkan minoritas dan menambahkan bahwa setidaknya dua anggota staf PBB dan keluarga mereka berada di masjid di waktu serangan.
“Tidak ada kata-kata yang cukup kuat untuk mengutuk tindakan tercela ini,” kata Mette Knudsen, wakil khusus Sekjen PBB untuk Afghanistan.(CNBC)