seputar – Bogota | Seorang pensiunan bos kartel Kolombia yang berkuasa setelah kematian Pablo Escobar telah dibunuh oleh pembunuh bayaran.
Beto Renteria (75 tahun), dahulu memimpin kartel terkenal Norte del Valle yang mengirimkan obat-obatan bernilai miliaran dolar ke Amerika Serikat (AS).
Pria yang baru saja kembali ke Kolombia setelah tujuh tahun mendekam di penjara AS itu ditembak mati d sebuah rumah sederhana di Sajonia, Tulua pada Rabu (16/9/2020).
Laporan media lokal yang dilansir The Sun menyebutkan bahwa Renteria sedang duduk di kursi sambil menyeruput air ketika pembunuh menembak melalui jendela, mengenai kepalanya. Pembunuh bayaran itu kemudian melarikan diri dengan seorang komplotannya dengan sepeda motor.
Pihak berwenang mengerahkan pasukan keamanan tambahan ke wilayah tersebut untuk menghentikan pecahnya kekerasan balas dendam setelah kematiannya.
Belum diketahui siapa yang memerintahkan serangan tersebut, tetapi Renteria telah memiliki banyak musuh selama beberapa dekade.Dia terlibat dalam penyelundupan narkotika sejak 1970-an, dan menjadi salah satu tokoh perdagangan obat bius paling kuat setelah jatuhnya Kartel Medellin ketika Escobar meninggal pada 1993.
Pada puncak kekuatannya dia menyatakan dirinya sebagai musuh Miguel dan Gilberto RodrĂguez Orejuela, bos dari Kartel Cali yang ditakuti, dan berperang habis-habisan dengan para pesaingnya.
Organisasinya mengirimkan kokain dari seluruh Kolombia dan Peru ke Meksiko, yang kemudian diselundupkan ke AS.
Pemerintah AS menawarkan hadiah USD5 juta untuk menangkap Renteria dan mulai menargetkan aset dan portofolio propertinya yang luas, yang berkisar dari pertanian hingga hotel, klinik, dan tim sepak bola lokal Cortuluá.
Pada 2006, otoritas Kolombia juga menyita 34 propertinya saat kekaisarannya mulai pecah.
Renteria ditangkap dengan bantuan intelijen di Venezuela pada 2010. Pada saat itu dia diklasifikasikan sebagai “bos besar terakhir dari Kartel Norte del Valle”, karena pemimpin lain dari gerombolan itu telah mati atau ditangkap.
Dia diekstradisi ke AS di mana dia menjalani hukuman tujuh tahun karena perdagangan obat bius.
Setelah kembali ke Kolombia, dia dilaporkan ditangkap lagi pada 2018 dan akan menghadapi dakwaan lebih lanjut. Keberadaannya tidak diketahui publik sampai pembunuhannya minggu ini. Investigasi atas pembunuhannya berlanjut.(okezone)