seputar – Washington | Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Kamis (23/7/2020) membatalkan konvensi pra pemilihan presiden Partai Republik di Florida karena melonjaknya kasus virus corona. Beberapa bagian dari acara tersebut masih akan tetap diselenggarakan di North Carolina.
“Ini bukan waktu yang tepat untuk itu (menyelenggarakan konvensi),” katanya sebagaimana dilansir BBC. Trump menambahkan bahwa dia masih akan memberikan pidato konvensi dalam bentuk yang berbeda.
Pembatalan acara di Florida itu diumumkan Trump di saat jumlah kasus virus corona di AS telah menembus angka 4 juta. Trump mengatakan bahwa keselamatan menjadi perhatian utama dan pertimbangannya membatalkan konvensi yang rencananya berlangsung selama empat malam itu.
“Ini dunia yang berbeda, dan itu akan untuk sementara waktu,” katanya, seraya menambahkan bahwa dia merasa menempatkan puluhan ribu peserta konvensi dalam bahaya adalah hal yang salah.
“Kami tidak ingin mengambil risiko,” katanya kepada wartawan. “Kita harus hati-hati dan kita harus memberi contoh.”
Trump memindahkan lokasi konvensi ke Jacksonville, Florida bulan lalu setelah gubernur Demokrat di North Carolina bersikeras membatasi ukuran kerumunan di konvensi, dengan alasan jarak sosial.
Acara di North Carolina masih tetap akan digelar di Charlotte pada 24 Agustus meski diperpendek menjadi setengah hari.
Secara tradisional, konvensi pencalonan, baik dari Partai Republik dan Demokrat berlangsung selama empat hari. Acara itu merupakan sorotan utama dari kontes internal partai menjelang pemilihan November.
Di sana, delegasi dari seluruh negeri memberikan suara untuk kandidat pilihan mereka. Secara historis acara ini menarik puluhan ribu orang dan diadakan dalam suasana yang meriah. Florida, negara bagian yang penting bagi Trump yang berharap dipilih kembali, hanya berada di belakang California dan New York dalam total kasus Covid-19.
Jajak pendapat menunjukkan bahwa Trump menghadapi perjuangan berat untuk masa jabatan kedua di tengah-tengah kritik terhadap penanganan pandemi tersebut.
Saat ini AS adalah negara dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi di dunia, mencatat lebih dari 4 juta infeksi dan 144.305 kematian, menurut penghitungan Johns Hopkins University.(OKZ)