seputar-Moskow | Arab Saudi telah menyetujui penggunaan vaksin Sputnik Rusia untuk memasuki negara itu dalam sebuah langkah yang akan memungkinkan umat Islam untuk mengambil bagian dalam ibadah umrah dan haji.
“Kerajaan Arab Saudi telah memberikan persetujuan untuk masuknya individu yang divaksinasi dengan vaksin Sputnik V Rusia mulai 1 Januari 2022,” terang Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), yang mendanai pengembangan Sputnik V, dalam sebuah pernyataan.
Keputusan itu akan memungkinkan umat Islam dari seluruh dunia yang divaksinasi dengan Sputnik V untuk berpartisipasi dalam haji dan umrah ke tempat-tempat paling suci Islam di kota-kota Mekah dan Madinah.
Wisatawan asing yang divaksinasi Sputnik tetap wajib dikarantina selama 48 jam dan menjalani tes PCR. RDIF mengatakan Arab Saudi telah bergabung dengan lebih dari 100 negara yang menerima pengunjung yang divaksinasi dengan Sputnik. Hanya 15 negara termasuk Amerika Serikat (AS) yang saat ini mewajibkan para pelancong untuk disuntik dengan vaksin selain Sputnik.
Rusia diketahui mendaftarkan Sputnik V pada Agustus 2020 menjelang uji klinis skala besar, yang memicu kekhawatiran di antara para ahli atas proses yang dilacak dengan cepat. Tapi sejak itu dinyatakan aman dan lebih dari 90 persen efektif dalam laporan yang diterbitkan oleh jurnal medis terkemuka The Lancet.
Tetapi vaksin Rusia sejauh ini belum disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atau otoritas medis Uni Eropa dan AS. Haji adalah ibadah bagi Muslim yang berbadan sehat setidaknya sekali dalam hidup.
Saat musim haji, jutaan warga Muslim dari berbagai Negara berkumpul di Mekah dan Madinah yang bisa menjadi sumber utama penularan selama pandemi. Wabah virus corona telah untuk tahun kedua memaksa otoritas Saudi untuk secara dramatis mengurangi haji, dan hanya 60.000 warga dan penduduk kerajaan yang telah divaksinasi penuh tahun ini. Virus corona telah menewaskan lebih dari 5 juta orang sejak muncul di Tiongkok pada Desember 2019. (okezone)