seputar-Siantar | Polisi sudah menggelar olah TKP penembakan pemred media online, Mara Salem Harahap (42). Polisi menyita barang bukti, amplop berlumur darah.
Tim Laboratorium Forensik Polda Sumatera Utara dan Polres Simalungun menggelar olah TKP pembunuhan Mara Salem Harahap atau Marsal Harahap, pemimpin redaksi situs berita online Lassernewstoday.com, Sabtu (19/6) sekira pukul 14.00 WIB.
Tim yang dipimpin Kombes Pol Andi Firdaus didampingi Kapolres Simalungun AKBP Agus Waluyo SIK, mendalami kasus penembakan warga Huta VII, Nagori Karang Anyar, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun.
Di TKP, petugas yang mengenakan rompi hitam bertuliskan Labfor tampak serius melakukan pemeriksaan mobil yang dikendarai korban saat kejadian, Datsun BK 1921 WR.
Tim Labfor melakukan olah TKP bersama Tim Inafis Polda Sumut dan Tim Inafis Polres Simalungun.
Amatan awak media di TKP, pemeriksaan dilakukan di seluruh bagian mobil korban. Termasuk bagian interior mobil dan barang-barang yang ada di dalam mobil. Di antaranya sebilah pedang/parang dengan sarung kayu bergagang kayu berwarna coklat. Satu buah masker berwarna putih yang berlumur darah diambil dari dalam mobil.
Kemudian, petugas pun mengambil sampel bercak darah pada jok, dasboard, serta karpet di dalam mobil. Juga secarik kertas bermodel amplop yang di dalamnya ada kertas berwarna putih yang berlumur darah.
Juga satu set sepatu berwarna coklat yang berlumur darah yang diduga milik korban.
Tim juga melakukan penyisiran sekitar TKP untuk mencari barang bukti lainnya.
Terpisah, personel yang lain hingga saat ini masih melakukan pendalaman penyelidikan di lapangan, di antaranya memeriksa sejumlah saksi terkait kasus penembakan korban.
Turunnya Tim Labfor Polda Sumatera Utara itu merupakan bagian keseriusan Polda Sumatera Utara dan Polres Simalungun dalam usahanya untuk mengungkap kasus tersebut.
Kapolres Simalungun, AKBP Agus Waluyo SIK, didampingi Kasat Reskrim Polres Simalungun AKP Rachmat Aribowo SIK mengatakan akan memastikan penyelidik ataupun penyidik Satreskrim Polres Simalungun melaksanakan TPTKP dan olah TKP.
“Untuk sebab-sebab meninggalnya korban, anggota kami masih melakukan pendalaman penyelidikan,” katanya kepada wartawan di rumah duka, Nagori Karang Anyar, Gunung Maligas, Sabtu (19/6) sekira pukul 06.00 WIB,.
“Saya minta kepada rekan-rekan media mohon waktunya semoga perkara ini segera terungkap. Untuk awal kami sudah melakukan TPTKP dan olah TKP pada kesempatan ini kami juga di beck-up Polda Sumatera Utara,” kata AKBP Agus Waluyo.
Ikut hadir di rumah duka Dirkrimum Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan.
Kesaksian warga
Sementara warga sekitar lokasi penembakan Mara Salem Harahap, memberikan kesaksian saat terjadi penembakan. Mara Salem Harahap merupakan Warga Huta VII, Nagori Karang Anyar, Kecamatan Gunung Maligas, Simalungun.
Mara Salem ditembak orang tak dikenal (OTK) saat menuju ke rumahnya, Jumat (19/6) sekira pukul 23.30 WIB. Korban meninggal dunia saat dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Amatan di lokasi kejadian, sekira pukul 01.33, Sabtu (20/6), tampak sebuah mobil putih merk Datsun Go Panca dengan Nopol BK 1921 WR terparkir di tengah jalan yang merupakan mobil milik korban.
Tampak ceceran darah di dekat mobil dan di bagian tempat duduk sopir yang merupakan tempat duduk korban dan saat itu diduga saat kejadian sendirian di dalam mobil.
“Ada suara ledakan satu kali. Habis itu suara alarm mobil berbunyi, kami mau keluar rumah, namun karena takut, menunggu ada orang baru kami keluar rumah,” kata Mesina (33) warga yang rumahnya persis dekat dengan lokasi kejadian ditemukannya korban, Sabtu dini hari.
“Habis itu kata orang-orang ini, katanya sepeda motor, seperti motor besar, pergi tidak jauh dari lokasi kejadian”, katanya lagi.
Sementara Guntur (38), suami Mesina, mengaku mengetahui pertama kali kejadian itu setelah istrinya menelpon.
“Saya tahu kejadiannya ini setelah istri saya menelepon, saat itu saya sedang berada di warung dekat rumah,” kata Guntur.
Setelah ditelpon istrinya, dia lalu bergegas pulang dan langsung melihat ke arah mobil menggunakan senter.
“Saat saya senter, korban saya lihat sudah seperti pingsan dan kemudian istri korban datang. Habis itu memeriksa korban dengan membuka baju korban dan terakhir sewaktu dibuka ikat pinggang korban terlihat ada luka di bagian paha kiri,” kata Guntur lagi.
Ditambahkannya, kemudian korban yang sudah berlumuran darah dilarikan warga ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan dengan menggunakan mobil warga setempat.
Namun karena luka berat yang dideritanya korban diduga menghembuskan nafasnya saat dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Mara Salem Harahap yang lebih dikenal dengan panggilan Marsal, akhir-akhir ini diketahui kritis menyikapi peredaran gelap narkoba di Pematang Siantar.
Terakhir dalam status media sosialnya Marshal Harahap New menuliskan ‘THM (Tempat Hiburan Malam) Berubah menjadi THS (Tempat Hiburan Siang). Bisnis Pil Ekstasi Kembali Menggeliat di Kota Pematangsiantar. Provinsi Sumatera Utara.’ (pojoksatu)