seputar – Medan | Seorang pria berinisial MAK (21) tega membunuh ayah dan saudara kandungnya sendiri masing-masing berinisial S (50) dan R (21) di Kecamatan Medan Barat, Kota Medan.
Kanit Reskrim Polsek Medan Barat AKP Prastyo, Minggu (29/8), mengatakan bahwa pihaknya sudah mengamankan pelaku beserta barang bukti berupa dua bilah pisau yang diduga digunakan untuk menghabisi para korban.
“Kasusnya masih didalami untuk mengetahui motif pembunuhan ini,” katanya.
Peristiwa pembunuhan tersebut terjadi pada Sabtu (28/8) malam sekitar pukul 19.05 WIB. Diduga sempat terjadi pertengkaran antara pelaku dan kedua korban.
Pelaku kemudian menikam ayah kandungnya pada bagian perut, dada serta punggung. Sedangkan korban R mengalami belasan luka tikam di sekujur tubuhnya.
“Ada sekitar 15 luka tikam di bagian perut korban R,” ujarnya.
Saat ini jenazah kedua korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk divisum.
Pertengkaran Hebat saat Maghrib
Sebelum melakukan pembunuhan, MA sempat terlibat pertengkaran hebat dengan abang kandungnya sendiri. Ia diduga membunuh abangnya lebih dulu sebelum menghabisi ayahnya sendiri saat coba melerai perkelahian.
Hal itu disampaikan Rahman (66) tetangga korban.
Rahman menjelaskan, jika sebelum kejadian dirinya sempat mengajak MA untuk beribadah Salat Magrib di Masjid.
“Tadi sore MA dibawa kawannya si Gilang jalan-jalan karena suntuk liat abangnya, pas pulang jumpa saya, terus saya ajak untuk ke masjid buat sholat magrib, saya bilang yok ke masjid, dia bilang iya wak duluan,” ujarnya, Sabtu (28/08/2021) malam WIB.
Rahman juga menjelaskan sewaktu kejadian sang ibu sempat bersembunyi di kamar karena pertikaian MA dengan abangnya semakin besar.
“Setelah saya pergi ke masjid, terus ibunya tiba tiba ada di depan gang, terus kami tanya, dia jawab MA dengan abangnya lagi bertengkar hebat sampai ibunya teriak ya Allah ya Allah terus bersembunyi di kamar. Sewaktu sudah selesai si ibu keluar tau-tau bapak sama anaknya udah tergeletak” ucapnya lagi.
Lebih lanjut Rahman mengatakan jika ayah korban dan tersangka mau melerai keduanya namun tidak dapat dipisahkan dan malah menjadi korban.
“Orang ini dua udah gadoh MA dengan Abangnya, ayahnya mungkin melerai,’ lanjutnya
Rahman juga mengatakan bahwa pelaku sempat menodongkan pisau ke arah warga yang hendak menolong korban.
“Lalu pas warga sini mau nolong, pelaku sempat menodongkan pisau ke arah warga sehingga warga tidak berani mendekat,” tutup Rahman.
Sampai akhirnya petugas kepolisian datang mengamankan MA.
Sesaat setelah peristiwa itu terjadi, Gilang (20) sempat melihat MA yang sudah melakukan pembunuhan. Ia melihat raut wajah MA sedikit berbeda.
“Pas kejadian aku lihat mukanya seram, matanya merah,” ucap Gilang, teman dekat MA.
Nggak Nyangka, Dia Baik
Gilang tak menyangka MA, teman dekatnya bisa nekat membunuh ayah dan abang kandungnya sendiri. Padahal, MA dikenal sebagai pribadi yang baik dan ramah.
“Dia orangnya ramah bang, baik, dia royal juga bang kalo ada uang. Baik kali lah bang, salat juga rajin bang,” tambah Gilang lagi.
Gilang mengaku sebelum kejadian, dirinya sempat berjalan jalan dengan tersangka MA. Temannya itu mengaku perasaannya tidak enak.
“Sebelum kejadian kami sempat jalan-jalan dulu, makan, terus merokok, pas mau pulang magrib dia bilang, perasaan tidak enak, pikiran linglung terus aku ajak jalan-jalan dulu, dia asik melamun aja orangnya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Gilang mengatakan jika MA beberapa kali cerita masalah keluarga dengan dirinya.
“Cerita soal keluarga, paling masalah ekonomi soal kerja tidak dapat, tersangka belum bekerja karena kami sama lagi nyari kerjaan,” katanya lagi.(antara/digtara)